Delta Kepri – Kunjungan kerja Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan disambut Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah SH dan Wakil Walikota H. Syahrul S.Pd beserta jajaran OPD Kota Tanjungpinang.
Dalam kunjungannya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) merupakan program Nasional untuk mempercepat pertambahan populasi ternak sapi sekaligus pemenuhan pangan asal ternak di dalam negeri.
“Program upsus siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan agar menghasilkan anak sapi yang unggul dan bebas dari penyakit, selai itu program ini untuk pemenuhan populasi sapi potong di dalam negeri,”
Ucap Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Drh. I Ketut Diarmita, Mp, saat meninjau pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik di Kelompok Peternak Sapi Suka Maju, Kampung Sidomulyo Kelurahan Tanjungpinang Timur Selasa (14/3).
Ia juga mengungkapkan rasa bangganya kepada masyarakat dan Pemerintah Kota Tanjungpinang yang begitu semangat mendukung program ini.
“Semangat masyarakat dan pemda sangat luar biasa dalam membantu dan mendorong program ini, meski populasi ternak sapi di Provinsi Kepri masih kecil namun dengan kerja keras dan kesungguhan para pemda dan kelompok peternak di Kota ini saya yakin akan menjadi besar. Apa yang bisa saya lakukan untuk kemajuan Kepri akan saya dorong untuk menggeliatkan populasi ternak sapi di Kepri,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah SH. Ia menjelaskan ketersediaan daging sapi untuk Kota Tanjungpinang berkisar 852 ton/tahun. Sementara kebutuhannya mencapai 1.453 ton/tahun. Ini berarti terdapat kekurangan sebanyak 677 ton/tahun dan kekurangannya melalui kegiatan impor sapi yang didatangkan dari daerah Lampung.
Sambung Lis, untuk itu kedepan akan dilakukan penjajakan dibeberapa daerah produksi peternakan, seperti Kota Metro dan Lampung untuk mengembangkan peternakan sapi di Kota Tanjungpinang, sebagaimana kerjasama yang sudah kita lakukan dengan daerah penghasil komoditas pangan seperti cabe.
Pemerintah Kota Tanjungpinang berkeyakinan pemenuhan daging sapi dapat diproduksi sendiri oleh masyarakat Kota Tanjungpinang.
Pasalnya, salah satunya mendorong percepatan peningkatan populasi melalui Upsus Siwab.
“Saat ini pemerintah Kota Tanjungpinang sudah mulai berani mengembangkan sektor pertanian. Tahun ini kita ada empat (4) hektar untuk menanam cabe, bukan hanya cabe saja, tetapi kita akan mengembangkan komoditas pangan lainnya seperti tanaman herbal atau lidah buaya,” terang Lis
Sementara itu, Lis juga tak lupa menyampaikan terimakasihnya kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan atas kunjungannya untuk melihat secara langsung program ini di Kota Tanjungpinang.
Pada kesempatan itu juga, Lis dan Syahrul sempat melakukan inseminasi buatan ke ternak sapi yang berada di kandang sapiKelompok Peternak Sapi Suka Maju. Ada Kepala Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Provinsi Kepri, Asisten, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, penyuluh peternakan, paramedik veteriner, dokter hewan serta kelompok peternak mengikuti acara itu. (**)
Foto : Istemewa