Opini

Terobosan Pelaku Usaha di Masa Pendemi Covid-19

×

Terobosan Pelaku Usaha di Masa Pendemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

Penulis: SYAFRINALDI

Mahasiswa Universitas Terbuka
Jurusan ILMU KOMUNIKASI

Di tengah kondisi wabah covid-19 atau lebih dikenal virus corona, banyak warga terkena dampaknya. Namun kondisi tersebut tak lantas membuat para pelaku ekonomi menyerah.

Di tengah darurat Covid-19 serta beragam anjuran agar tak tertular, seperti sosial distancing atau physical distancing, para pelaku usaha memiliki cara tersendiri.

Dengan demikian, meski berada di tengah ketatnya aturan, mereka masih tetap bisa berusaha. Meski harus diakui hasilnya tentu tak sebanyak ketika Covid-19 belum muncul.

Beberapa hal yang dilakukan para pelaku usaha ialah memberikan harga promosi.

Promosi ini bentuknya beragam. Ada yang memang menurunkan harga barang yang dijual, tak sedikit yang menambahkan pelayanan sehingga konsumen merasa terbantu.

Pelayanan tersebut cukup dirasakan manfaatnya oleh warga. Katakanlah mereka yang menyediakan pengantaran belanja sampai ke rumah dalam radius jarak tertentu, hal ini merupakan terobosan pintar.

Penjual makanan cepat saji atau penjual bahan pokok makanan memiliki kiat khusus. Ada yang membuat makanan beku sehingga pembeli tinggal mengolahnya sesuai selera di rumah.

Pilihan lainnya ialah menjual beberapa kebutuhan bahan kebutuhan pokok satu paket. Misalnya beras, gula, minyak goreng, sayur, telur satu paket.

Namun itu tak dilakukan oleh semua pelaku usaha atau pedagang. Yang tak pernah berpikir kreatif tentu hanya bisa menunggu kapan Covid-19 berlalu. Dan selama itu pula usaha mereka ditutup.

Bahkan tidak sedikit yang akhirnya gulung tikar. Hal ini bisa dialami oleh pedagang yang memang modalnya tak banyak. Ketika perputaran modalnya tersendat, tak ada lagi yang bisa dibelanjakan untuk membeli barang yang dijual.

Bisa juga terjadi pada pedagang yang sebenarnya memiliki modal atau tabungan. Modal tersebut ditanamkan untuk usaha lain dengan harapan menjelang hari raya Idul Fitri akan menangguk keuntungan.

Ternyata Covid-19 melanda seperti sekarang ini. Karenanya, bisa kita lihat beberapa usaha benar-benar sudah berakhir. Tak tahu apakah pemiliknya akan membukanya kembali usai Covid-19 atau tidak.

Memang cukup berat bagi mereka yang bertahan. Pedagang atau pembeli harus mengenakan masker, kebiasaan yang selama ini nyaris tak pernah dilakukan.

Jarak antara mereka juga harus diperhatikan. Belum lagi benda-benda yang dipegang membuat khawatir, jangan-jangan di sana ada virus corona yang tertinggal dari bekas pembeli sebelumnya atau justru pedagangnya.

Untuk pedagang makanan, ada aturan ketat tak boleh membuka layanan di tempat. Hanya boleh menerima pembelian untuk dibungkus atau take away.

Meja dan kursi menjadi semacam pajangan semata. Karena berada di sebuah tempat lebih dari sekian orang dianggap sebagai kerumunan, Satpol PP berhak membubarkannya.

Beruntung di zaman sekarang ada sosial media. Hal ini menjadi papan pengumuman paliong efektif untuk berpromosi. Bahkan gratis. Ada yang memang membayar, misalnya Facebook Ads atau iklan di koran cetak maupun online, namun yang iklan gratisan juga banyak yang berhasil.

Yang konvensional ya memasang papan pengumuman di depan tempat usaha mereka.

Covid-19 melanda banyak negara di dunia. Artinya warga atau penduduk sebuah negara bisa melihat hal yang sama juga terjadi di belahan negara lain. Sehingga muncul kekhawatiran pada diri masing-masing.

Toh, meski demikian ada beberapa negara yang merasa warganya cukup ndableg sehingga mengeluarkan kebijakan yang ektrem. Menerapkan denda bagi yang melanggar masa lockdown dan sebagainya.

Semua upaya tadi dilakukan dengan harapan Covid-19 segera berakhir dan kehidupan masyarakat pun kembali normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *