AdvertorialKepriNatuna

Sekda Apresiasi 10 Anak Natuna Mengikuti Pelatihan Migas di Cepu

×

Sekda Apresiasi 10 Anak Natuna Mengikuti Pelatihan Migas di Cepu

Sebarkan artikel ini

DELTA KEPRI – Kelapa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepualauan Riau, H. Hussyaini, S.IP mengatakan tahun ini akan mengirim sebanyak 10 anak daerah asal Natuna mengikuti pelatihan Migas di Cepu.

“Iya benar, untuk tahun ini memang ada dari badan diklat disana dibuka 5 kejuruan dan dari 5 kejuruan itu hanya 2 orang dari setiap kejuruannya dikirim ke PPSDM Migas di Cepu Kabupaten Blora, Provinsi Jawa tengah, ini diadakan langsung oleh pemerintah pusat bukan daerah,” sebut Hussyaini pada wartawan media ini, Senin 15 Maret 2021.

Kata Hussyaini, lima kejuruan itu, meliputi pelatihan OPA Unit Ikat Beban/Rigger, Operator K3, OPA Unit Forklift, Scaffolding Level Operator, Teknik Listrik Migas Level Teknisi Sistem Utilitas. Untuk saat ini, para peserta sudah selesai melakukan pendaftaran dan tinggal seleksi saja.

“Pesertanya adalah anak-anak putra daerah kita dan sebenarnya ini bulan Maret kita kirim, tetapi ditunda Juli nanti, mungkin karena ada kendala dari sana jadi ditunda dulu,” ujarnya.

Menurut Hussyaini, tahun lalu dinasnya juga telah mengirim sebanyak 8 orang dengan 4 kejuruan. “Iya ini baru tahun lalu diadakan, ada 8 orang dan alhamdulilah juga lulus semua yang dikirim tahun kemarin. Sekarang mungkin sudah ada yang melamar seperti perusahaan-perusahaan yang ada di Batam dan Anambas,“ ungkapnya.

Setelah lulus mengikuti pelatihan tersebut, lanjut Hussyaini, para peserta akan mendapatkan sertifikat dan ilmu bahkan juga pengalaman yang akan meningkatkan peluang bagi anak Natuna dalam mencari pekerjaan.

Pj Sekada Natuna, Hendra Kusuma mengapresiasi pelatihan-pelatihan yang diadakan melalui Disnakertrans, terutama tentang kesiapan anak Natuna untuk bekerja di perusahaan industri migas. Karena bekerja di bidang industri ini memiliki risiko keselamatan tinggi.

“Kita harus lebih berhati-hati karena risiko inilah, para pekerja yang bekerja di bidang tersebut harus memiliki sertifikat keahlian. Industri migas menjadi salah satu industri dengan tingkat kecelakaan para pekerja yang cukup tinggi,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Hendra Kusuma, para pekerja yang berada di bidang industri satu ini harus memiliki sertifikasi bernama K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terlebih dahulu. Program sertifikasi satu ini pun sudah tertuang di SKKNI K3 Nomor KEP.42/MEN/III/2008 serta SKKNI Nomor KEP.248/MEN/V/2007.

“Saya berharap yang mengikuti pelatihan dapat memanfaatkan peluang ini. Semoga anak-anak kita dapat memanfaatkan peluang seperti ini dengan baik, jangan diabaikan. Sebab melalui pelatihan ini tentunya putra-putri daerah kita menjadi siap karena punya keterampilan di bidang Migas,” tutupnya. (DK)

Sekda Natuna

Laporan : Anizar Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *