Delta Kepri – Tokoh muda yang mendapat acungan jempol masyarakat perbatasan beberapa tahun silam, karena pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten/Kota termuda se-Provinsi Kepri pada usia 33 tahun, Hadi Candra memastikan akan memperjuangkan terus porsi anggaran untuk Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas dari bangku parlemennya.
Sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pernah menganggarkan sebesar Rp23 milyar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk lanjutan pembangunan jalan penghubung Kelarik-Batubi pada tahun 2018 lalu. Kemudian Rp10 milyar pada tahun 2016. Saat itu, Candra masih menjabat Anggota DPRD Kabupaten Natuna.
Pada tahun 2019, saat Candra sedang dalam proses pelantikan sebagai Anggota DPRD Kepri, pemerintah tidak lagi menganggarkan lanjutan pembangunan jalan tersebut.
Sejak tahun 2005 penganggaran untuk pembangunan jalan poros Kelarik-Batubi tidak pernah terlewatkan disetiap kali pengesahan APBD, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Anggaran tersebut mulai tiada pada tahun 2019, dan kembali tersalurkan sejak Hadi Candra dan Ilyas Sabli terpilih menjadi Anggota DPRD Kepri.
Fakta plot anggaran itu, membuktikan apa yang disampaikan sosok Hadi belum lama ini terbukti benar. “Contoh Jalan Selayang Pandang Anambas. Coba Pak Wartawan buka sejarah mundur ke belakang. Selayang Pandang itu, pernah tak dibantu oleh provinsi? Lima atau sepuluh tahun lalu. Ketika masuk kita, langsung kawal Rp20 milyar. Ini bukan pekerjaan mudah,” ujar Candra saat itu.
Sambung Candra, ada 45 anggota dewan didalam rumah wakil rakyat yang terletak di Ibu Kota Provinsi Kepri, Dompak. Ke-45 orang tersebut semuanya punya kepentingan terhadap daerahnya masing-masing.
“Disitulah harus punya kekuatan argumentasi dan lobi-lobi politik melalui jaringan partai dan fraksi kita sendiri, maupun komunikasi lintas partai. Termasuk komunikasi person to person,” cetus putra asli Natuna yang lahir di Midai pada tanggal 1 Oktober 1977 silam itu.
“Tidak hanya sekedar janji politik, tetapi juga menjadi kebutuhan dasar yang strategis. Meski kita tidak bisa membangun secara universal atau menyeluruh. Tetapi mana yang strategis berdampak secara ekonomis dan menjadi denyut nadi masyarakat itu, akan kita perjuangkan dari provinsi,” paparnya. (DK/KP)