Delta Kepri – Pernyataan yang disampaikan Lamen Sarihi dibeberapa media online tentang pergantian dirinya sebagai Ketua DPRD Bintan berbau nepotisme dibantah ramai-ramai oleh elit politik Partai Golkar Kepri dan Bintan.
Pasalnya, pernyataan Lamen Sarihi sendiri dianggap tidak mendasar dan tidak sesuai fakta serta terkesan hanya mencari-cari alasan atau sensasi semata saja Selasa, (24/01).
Hal inipun dijelaskan oleh Humas Partai Golkar Kepri Suyono Saeran. Ia menerangkan keputusan Partai Golkar mencopot Lamen Sarihi dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Bintan sudah final atau telah usai.
“Itu murni keputusan DPP Partai Golkar. Golkar Kepri dan Bintan hanya melaksanakan keputusan DPP saja. Jadi kalau ada tuduhan nepotisme dalam pergantian antar waktu (PAW) Ketua DPRD Bintan seperti yang dilontarkan saudara Lamen Sarihi, itu hanya alasan yang dibuat-buat, demikian. Kemungkinan Lamen tidak legowo posisinya digeser,” terang Suyono Saeran.
Tak hanya itu, Suyono Saeran juga menuturkan, bahwasanya Sekertaris Jendral DPP Partai Golkar Idrus Marham juga telah memerintahkan DPD Partai Golkar Kepri agar memecat Lamen Sarihi. Dan pernyataan yang sama juga pernah disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Nurdin Halid yang disaksikan pimpinan DPD Golkar se-Kepri dalam kegiatan Konsolidasi Partai di Lagoi dan Hotel Comfort Kota Tanjungpinang. Dan dalam pernyataannya tersebut, DPP meminta agar saudara Lamen Sarihi segera dicopot dalam jabatannya selaku Ketua DPRD Bintan.
“Bahkan DPP akan memberikan sanksi tegas kepada Golkar Kepri bila tidak segera mencopot jabatan Lamen Sarihi sebagai Ketua DPRD Bintan. Jadi tidak ada unsur nepotisme. Sebab, ini murni mekanisme dari Partai. Golkar Kepri hanya melaksanakan keputusan DPP saja,” ketus Suyono Saeran.
Suyono juga membantah keras pernyataan Lamen Sarihi yang telah menuding Ketua Golkar Kepri, Ansar Ahmad tidak mempunyai dasar prestasi apa-apa selama memimpin partai. Menurutnya, selama kepemimpinan Ansar Ahmad mulai dari Zaman Golkar dipimpin Akbar Tanjung hingga Setya Novanto, sudah terlalu banyak prestasi yang telah diraih Golkar Kepri.
Dikatakan Suyono, hal ini juga telah dibuktikan dengan perolehan suara yang selalu menang dalam pemilihan umum. Untuk kursi DPRD Kepri misalnya, Pemilu 2009 Golkar Kepri hanya memperoleh 7 kursi. Namun di Pemilu 2014 Golkar Kepri menang dalam perolehan suara dan memperoleh 8 kursi. Begitu juga dalam Pemilukada. Golkar Kepri selalu unggul, hanya Pilkada di tahun 2015 Golkar Kepri kalah di Pilgub.
“Kalau prestasi, semua orang mengakui kinerja dan program Ansar Ahmad dalam membesarkan partai. Kalau Lamen Sarihi itu prestasinya apa?” cetus Suyono dengan balik bertanya.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Golkar Bintan Fiven Sumanti menegaskan, keputusan pergantian Ketua DPRD Bintan dari Lamen Sarihi ke Nesar Ahmad sudah melalui rapat pleno partai.
“Mulai dari pengurus desa, kecamatan dan pengurus harian Golkar Bintan semua sepakat agar pak Lamen Sarihi dicopot dari kedudukannya sebagai Ketua Dewan Bintan. Tidak ada intervensi pihak mana pun termasuk pak Ansar. Jadi sangat keliru kalau PAW Ketua DPRD Bintan ini berbau nepotisme. Semua mekanisme partai sudah kita lalui,” tegas Fiven.
Menurut Fiven, ditunjuknya Nesar Ahmad menggantikan Lamen Sarihi sebagai Ketua DPRD Bintan, bukan tidak ada alasan tentunya. Selain posisinya sebagai Ketua Golkar Bintan, Nesar Ahmad juga memperoleh suara terbanyak dalam Pemilu 2014 yang lalu.
“Jadi wajar kalau Nesar Ahmad menggantikan posisi Lamen Sarihi sebagai Ketua DPRD Bintan. Karena memang dia kader terbaik yang loyalitas, dedikasi dan pengabdiannya di partai tidak diragukan lagi,” ucapnya.
Fiven juga menambahkan, selama ini Lamen Sarihi sebagai kader Golkar kurang berkontribusi dalam ikut serta untuk membesarkan partai. Beberapa acara besar Partai Golkar tidak pernah ikut membantu bahu-membahu.
“Jangankan membantu, hadir pun tidak pernah. Pada hal setiap ada kegiatan partai, dia selalu kita undang. Kalau merasa kader Golkar dan duduk sebagai anggota dewan dari Golkar mestinya kan peduli dan ikut berkontribusi dalam kegiatan partai,” ungkap Fiven.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Mantang, Amin Fadillah. Menurutnya, Lamen Sarihi selama menjabat sebagai Ketua Golkar dan DPRD Bintan tidak pernah melakukan pembinaan kebawah.
“Saya setuju saudara Lamen Sarihi dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Bintan. Sebagai Ketua, Lamen Sarihi tidak pernah konsolidasi kebawah. Keputusan DPP Golkar itu sudah tepat dan kami dukung penuh,” ungkap Amin. (Oppy)