AdvertorialKepriNatuna

Bupati Natuna Minta Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama

×

Bupati Natuna Minta Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama

Sebarkan artikel ini
Bupati Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Wan Siswandi, S.Sos, M.Si poto bersama usai meletak batu pertama pembangunan Gereja HKBP, Sabtu, 18 September 2021

DELTAKEPRI.CO.ID|NATUNA – Bupati Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Wan Siswandi, S.Sos, M.Si menghadiri kegiatan pembangunan rumah ibadah Gereja HKBP Ranai Kabupaten Natuna, Sabtu, 18 September 2021.

Tidak hanya sekedar hadir, Bupati Natuna, Wan Siswandi juga diminta untuk meletakan batu pertama sebagai tanda bahwa rumah ibadah tersebut mulai dikerjakan. Turut hadir mendapingi bupati saat itu, Anggota DPRD Natuna, Hendri FN.

Bupati Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Wan Siswandi, S.Sos, M.Si saat menandatangani prasasti pembangunan Gereja HKBP di Ranai Kabupaten Natuna, Sabtu, 18 September 2021

Pada kesempatan itu, Wan Siswandi berharap pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik sebagaimana diharapkan bersama. Menurutnya, dengan dibangunyaa gereja tersebut, nantinya dapat digunakan dengan baik oleh umat kristen yang ada di Natuna untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang mereka anut.

“Yang terpenting adalah, kita semua dapat meningkatkan kerukunan antar umat beragama yang ada di Natuna. Sehingga tidak ada keretakan atau permusuhan antara satu dengan yang lainya, dan kita akan tetap terus hidup rukun berdampingan sebagai warga negara Indonesia,” ungkapnya kepada media ini.

Sebagaimana diketahui ada beragam agama, ras dan suku di Kabupaten Natuna. Oleh sebab itu, dari keanekaragaman yang ada, Wan Siswnadi menginginkan hal ini menjadi sesuatu yang dapat menjadi magnit pada sektor pariwisata Natuna.

“Dari berbagai suku dan agama yang ada di Natuna kita berharap mereka bisa saling bersaing menampilkan kesenian dan budaya mereka dengan satu tujuan yaitu untuk meningkatkan sektor pariwisata Natuna,” ungkapnya.

Ia berharap kemajemukan yang ada di Natuna dapat dijadikan sebagai alat persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan dasar negara dan semboyan Negara.

“Bineka Tunggal Eka, walau berbeda-beda kita tetap satu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *