Delta Kepri – Setelah sempat tertunda pengoprasian Terminal Bandar Udara (Bandara) Ranai yang diresmikan oleh Presiden RI Jokowi pada 06 oktober 2016 tahun lalu, akhirnya pada hari ini sabtu (13/05) bandara tersebut resmi beroprasi.
Peresmian Pengoprasian Terminal bandara ditandai dengan pengalungan bunga penumpang pesawat Wing Air yang bertolak dari Batam dan mendarat pukul 10.30 Wib dini hari.
Peresmian itu disaksikan oleh Wakil Bupati Natuna Hj. Ngesti Yuni Suprapti dan didampingi oleh Danlanud Raden Sadjad Ranai, Kolonel PNB Azhar Aditama.
Pengalungan bunga secara simbolis untuk penumpang maskapai Srwijaya Air juga dilakukan oleh Bupati Natuna H. Abdul Hamid Rizal.
Kepala Pengoprasian Terminal Bandara Ranai Suroso menghimbau kepada seluruh Pejabat Natuna untuk menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kami mohon kepada seluruh jajaran FKPD, UPTD ataupun Pemerintah Kabupaten Natuna, jika nanti dalam pelaksanaan kami dalam pengoprasian tetminal ini kami akan memeriksa identitas tanpa terkecuali semua kita periksa sama seperti penumpang lainnya. Kami juga berharap semua bapak atau ibu pejabat dapat mengikuti semua peraturan perundang-undangan operasi bandara ini,” Harap Suroso.
Sementara itu, Danlanud Raden Sadjad Ranai Kolonel PNB Izhar mengatakan, beroperasinya terminal Bandara Ranai ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Natuna.
“Kita telah pengoprasian terminal bandara yang begitu megah, itu pun atas kerjasama dengan TNI – AU dan seluruh masyarakat Natuna dan juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten,” ujar Izhar.
Disamping itu, Bupati Hamid dalam sambutannya juga berpesan kepada seluruh pihak terkait agar dapat menjaga Terminal Bandara Ranai sebaik-baik mungkin.
Pasalnya, Penganggaran pembangunan Bandara Ranau berasal dari uang rakyat.
“Kita tahulah membangun bangunan yang begitu megah dengan menggunakan uang rakyat agar tidak di sia-siakan,” pesan Hamid.
Hamid berharap, hubungan baik antara Pemerintah Kabupaten Natuna dan Lanud Ranai agar dapat terus terjalin sebagaimna mestinya.
“Karna sementara ini masih tenaga-tenaga yang digunakan itu menggunakan tenaga dari Lanud yang mempunyai sertifikat dalam nengurus hal pesawat. Jadi wajib dijalin hubungan sebaik-baiknya, segala sesuatu dapat diatur sebagaimna mestinya,” pungkasnya. (Afrizal)