Delta Kepri – Mulutmu harimaumu. Pepatah itu tampaknya cocok bagi Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte. Presiden 71 tahun itu kemarin meminta maaf kepada kaum Yahudi lantaran kalimat yang dia ucapkan pada Jumat kemarin.
Dalam pembukaan sebuah acara festival di Kota Bacolod Duterte mengatakan dia tidak pernah bermaksud melecehkan ingatan kaum Yahudi yang terbunuh pada peristiwa Holocaust di masa Perang Dunia Kedua.
“Saya ingin jelaskan, saat ini di sini, bahwa saya tidak pernah bermaksud menghina ingatan enam juta warga Yahudi yang dibunuh,” kata dia, seperti dilansir Xinhua, Senin (3/10).
“Saya memohon maaf dari lubuk hati terdalam kepada komunitas Yahudi. Saya tidak pernah bermaksud begitu,” tambahnya.
Pernyataan Duterte Jumat lalu menuai kecaman dunia Internasional lantaran dia mengatakan akan dengan senang hati membantai para pecandu narkoba di Filipina seperti yang Adolf Hitler lakukan terhadap jutaan kaum Yahudi.
“Hitler membantai tiga juta warga Yahudi. Sekarang ada tiga juta pecandu narkoba di Filipina. Saya akan dengan senang hati menghabisi mereka,” ujar Duterte di Kota Davao ketika itu.
“Kalau Jerman punya Hitler maka Filipina punya…,” kata dia seraya mengarahkan telunjuk ke dirinya sendiri.
Sejak menjabat kursi presiden Juni lalu Duterte sudah memerintahkan aparat keamanan menembak mati para pengedar, pecandu, dan pemakai narkoba. Tindakan kerasnya itu menuai kritik dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon. (net/DK)