Advertorial

Dinkes Kepri Terima 31.600 APD dari Kementerian Kesehatan

×

Dinkes Kepri Terima 31.600 APD dari Kementerian Kesehatan

Sebarkan artikel ini

Delta Kepri – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Desese 2019 (Covid-19) Kepulauan Riau (Kepri) mengklaim ketersedian alat pelindung diri (APD) tenaga medis untuk menghadapi Covid-19 masih mencukupi.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, pihaknya sudah menerima bantuan 31.600 APD dari Kementerian Kesehatan, Pemerintah Pusat dan BNPB.

Sebanyak 21.550 APD tenaga medis penanganan Covid-19 sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepri.

Saat ini masih tersedia sebanyak 9.650 APD di gudang perlengkapan medis Covid-19 di Jalan WR. Supratman, Tanjungpinang.

“Saya masih optimis bahwa ketersedian APD sangat baik dalam rangka melindungi tenaga kesehatan di rumah sakit seluruh kabupaten/ kota, Puskemas. Khususnya untuk tenaga medis yang mencari ODP dan OTG yang ada di lapangan tentu membutuhkan APD,” katanya, Senin (4/5/2020).

Ia menyebutkan, ketersedian APD penanganan Covid-19 di gudang logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri untuk mencukupi kebutuhan APD di rumah sakit dan Puskesmas.

“Selama Rumah Sakit tertentu memberikan pelayanan Covid-19, ini adalah kesiapan kita. Ketika APD Rumah Sakit sudah habis, maka segera kami distribusikan. Sejauh ini di RS Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang dan rumah sakit yang ada masih tersedia 10 ribu APD, masih tercukupi,” ujarnya.

Tjetjep juga mengucapkan terima kasih kepada relawan, Organisasi Kemasyarakatan, yayasan dan Anggota DPRD Kepri Rudi Chua yang telah membantu 30 ribu APD untuk tenaga medis yang tersebar diseluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepri.

“Kami juga berterima kasih. Dukungan yang luar biasa. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” ucapnya.

Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien virus Corona masih menjadi kendala di Provinsi Kepri.

Mengantisipasi jumlahnya yang minim, Plt Gubernur Kepri menginstruksikan pengadaan 5 ribu APD untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang berjibaku menangani pasien Covid-19 itu.

“Pak Gubernur sudah menginstruksikan untuk mengadakan 5 ribu APD. Sudah ada garmen yang mau memproduksi itu,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, Kamis (2/4/2020).

Tjetjep mengungkapkan, perlengkapan APD yang paling sullit dicari di antaranya kacamata (googles), helm pelindung wajah, penutup kepala, sarung tangan berikut sepatu boots untuk memenuhi kelengkapan tenaga medis ini.

Ia mencontohkan bantuan 2 ribu APD dari BNPB dimana Provinsi Kepri hanya pakaian saja. Sementara perlengkapan pendukung lainnya seperti kecamata, sarung tangan, pelindung kepala dan lainnya tidak didapatkan.

Dengan kekurangan sejumlah peralatan pendukung APD itu, membuat tenaga medis kreatif dan menutupi kekurangan-kekurangan APD yang ada.

“Akhirnya tenaga medis kreatif seperti membuat penutup kepala sendiri membuat pelindung wajah seadanya,” sebut Tjetjep.

Tjetjep mengatakan, dalam rapat melalui video conference lintas kementerian, Plt Gubernur Kepri Isdianto ditantang secepatnya mengajukan kekurangan APD seperti googles, penutup wajah, pelindung kepala ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kami sudah membuat surat pengajuan untuk kebutuhan yang diperlukan tenaga medis dan Segera mengajukan dan pasti akan di bantu,” ujar Tjetjep.

Disaat merebaknya Pandemi Covid-19 (Corona Virus) di Indonesia muncul masalah baru yaitu kurangnya ketersediaan Alat pelindung diri (APD) untuk digunakan tenaga medis dalam menjalankan tugas menangani pasien covid-19.

Berbagai cara dan upaya terus dilakukan oleh pihak terkait untuk memenuhi kebutuhan APD.

Seperti di beberapa daerah, Pemerintah daerah mengoptimalkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk memproduksi APD yang saat ini tengah ramai dikeluhkan.

Kementerian perindustrian dan Kesehatan juga saling bergandengan untuk memberdayakan UMKM serta memberikan lisensi kepada UMKM tersebut untuk memproduksi APD.

Terima 5.500 APD dari Pemerintah Pusat

Pemerintah pusat mendistribusikan 5.500 unit Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis di sejumlah rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, 5.500 APD itu telah didistribusikan untuk Rumah Sakit Galang, Batam sebanyak 2.000 unit, rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Batam sebanyak 2.000 unit APD, 1.000 unit APD untuk Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri dan 500 unit APD untuk Korem 033/Wirapratama.

“Sementara untuk daerah lainnya di Kepri akan didistribusikan dalam waktu dekat oleh pemerintah pusat,” ungkap Tjetjep melalui rilis yang dikirim Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepri, Sabtu (4/4/2020).

Tjetjep menjelaskan bantuan APD itu sangat penting untuk mendukung kinerja tim medis di rumah sakit rujukan yang melayani pasien Covid-19. Sebelumnya, pemerintah pusat telah memberi bantuan sebanyak 2.000 unit APD untuk Kepri. Bantuan ini sudah didistribusikan ke rumah sakit rujukan dan rumah sakit lainnya yang melayani pasien Covid-19.

“Bantuan APD lainnya juga telah diberikan oleh berbagai pihak semisal organisasi yang dibina Rudy Chua, anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Tanjungpinang, dan Pemerintah Singapura melalui Konsulat Jenderal Singapura di Batam,” kata Tjetjep.

Pemerintah Singapura memberi bantuan berupa dua alat PCR dan 20.000 unit “test kit” Covid-19 untuk Provinsi Kepri. Bantuan itu sangat berarti bagi pemerintah, tim medis dan masyarakat Kepri untuk mengetahui secara cepat dan tepat status pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Setelah ada alat ini, maka Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) pada Kemenkes di Batam akan lebih cepat bekerja mengetahui hasil swab pasien.

Menurut Tjetjep, bantuan dari berbagai elemen masyarakat sangat dibutuhkan saat ini. Karena itu, pemerintah mengharapkan semua pihak bahu-membahu dalam mempercepat penanganan Covid-19 di Kepri.

“Pemerintah Kepri memberi apresiasi kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk para relawan yang secara suka rela membantu tim medis. Ini kegiatan sosial yang luar biasa,” tegas Tjetjep. (net/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *