Delta Kepri – Perdana Menteri Australia yang baru menjabat, Malcolm Turnbull untuk pertama kalinya mengeluarkan pernyataan mengenai sikapnya terhadap China. Turnbull yang menggantikan Tony Abbott pada 15 September 2015 menuduh Tiongkok telah melakukan perluasan di Laut China Selatan.
Mantan Menteri Komunikasi itu mengomentari aksi-aksi China di wilayah sengketa tersebut seperti reklamasi pulau buatan, dan pembangunan fasilitas-fasilitas militer yang menurutnya menimbulkan dampak buruk bagi kestabilan keamanan di LCS.
“Perluasan China di LCS memberi dampak yang berlawanan dengan apa yang ingin dicapai oleh China,” kata Turnbull dalam wawancara yang dilansir The Straits Times, Rabu (23/9/2015).
“Anda berpikir China akan mencoba mencari kepercayaan dari tetangga-tetangganya sehingga mereka tidak lagi merasa memerlukan adanya armada Amerika Serikat (AS) dan kekuatan AS di wilayah Pasifik Barat,” lanjut PM Australia itu lagi.
Perdana Menteri berusia 60 tahun itu juga menyebut China sebagai salah satu ancaman di wilayah Asia Pasifik setelah kelompok militan ISIS dan terorisme. Pertumbuhan China, menurut Turnbull perlu dilakukan dengan cara-cara yang tidak mengganggu keamanan di wilayah Asia Pasifik.
Sebagai pengganti Tony Abbott, Turnbull memiliki tugas yang cukup rumit dalam menjaga hubungan dengan dua negara adidaya yang berseberangan. Di satu sisi dia membangun hubungan dengan China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, di sisi lain hubungan dengan sekutu terdekat negaranya, AS juga harus tetap terjaga. (net)