Delta Kepri – Diduga akibat memaksakan berlayar disaat hujan lebat dan cuaca buruk disertai angin kencang.
Pompong atau kapal angkutan kayu tujuan Penyengat – Tanjungpinang tenggelam ditengah perairan laut. Sekitar pukul 09.30 WIB, Minggu (21/8).
Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KKP) Sri Bintan Pura Kompol Veri membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya kejadian bermula pada saat angin disertai hujan dan nahkoda nekat memaksakan pompongnya.
“Nahkoda memaksa mesin kapalnya dibatas kelajuan normal untuk melawan arus angin dan ombak tinggi dan tidak mengupayakan berbalik arah kembali,” ungkap Kompol Very.
Dijelaskan Veri, Terbaliknya Pompong akibat dari tidak bisa menghindari ombak setinggi 1,5 meter.
“Diperkirakan depan kapal terangkat setinggi 1 meter akibat terjangan ombak dilambung kanan,” Jelas Veri.
Berdasarkan informasi dilapangan sementara, penumpang yang ikut dalam pompong malang tersebut, berjumlah 17 orang. Dan yang baru ditemukan berjumlah 12 orang dan 5 korban lagi belum ditemukan.
Beberapa orang terlihat membantu dengan cara menyusuri laut pasca kejadian.
Dari jumlah tersebut. Dikabarkan 10 korban meninggal dunia, sedangkan sisa korban lainnya, masih dalam pencarian oleh aparat terkait.
Korban meninggal yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Korban tewas dilarikan ke RSUD Tanjungpinang. Pantauan di rumah sakit, terlihat warga berdatangan, guna mengenali jenazah di ruang IGD RSUD Tanjungpinang.
Sementara itu, tampak pada foto diatas Plt Sekda Provinsi Kepri Reni Yusneli hadir dan melihat kondisi evakusasi para korban dan berusaha memberi semangat kepada keluarga korban yang telah ditinggalkan.
Hingga berita ini dilansir, media ini belum belum berhasil mendapatkan identitas korban yang meninggal dunia. (Ari)