Tanjungpinang

Pengusaha Sepakat Rimba Jaya Tetap Dibuka

×

Pengusaha Sepakat Rimba Jaya Tetap Dibuka

Sebarkan artikel ini

Delta Kepri – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang dan pengusaha Rimba Jaya telah melakukan pertemuan guna mengambil langkah kedepan terhadap kelangsungan pedagang sekaligus membahas masalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) salah satu bangunan yang ada di kawasan yang masih dalam proses, serta tunggakan pajak yang harus dibayar oleh pengusaha.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Walikota Tanjungpinang Syahrul Sabtu (8/12) pukul 11.00 Wib dan dihadiri juga Wakil Walikota Tanjungpinang Rahma serta didampingi Kasubbag Humas Pemko Tanjungpinang Elvi.

Sementara itu, dari pihak pelaku usaha, adalah Ricard selaku pemilik perusahaan kawasan Rimba Jaya hadir bersama karyawannya Junet dan Edi.

Hasil pertemuan itu didapat kata mufakat bahwa para pedagang tidak perlu khawatir, sebab mereka tetap dipersilakan berjualan seperti biasa.

Hanya saja dalam satu atau dua hari (Sabtu dan Minggu) kedepan, Ricard menutup sementara usahanya agar menjaga kondisi tetap tenang seperti sedia kala.

Sedangkan untuk masalah IMB, Ricard mengatakan, izin IMB sedang dalam proses pengurusan.

Ia juga menyatakan kesediaannya untuk membayar pajak, namun ia meminta keringanan dari Pemko Tanjungpinang untuk menyicilnya.

Hal tersebut pun disambut baik Walikota dan Wakil Walikota. Syahrul mengatakan, Pemko Tanjungpinang mendukung berkembangnya investasi di daerah ini.

Bahkan Rimba Jaya, kata Syahrul, merupakan salah satu pusat perdagangan di daerah Tanjungpinang yang mampu membangkitkan geliat ekonomi masyarakat.

Namun ia juga mengingatkan, pengusaha juga harus mematuhi Undang-Undang dan aturan yang berlaku, disamping memiliki hak, tentunya juga ada kewajiban yang harus dipenuhi seperti harus ada IMB terlebih dahulu baru bangunan dapat didirikan, begitu juga dengan pajak harus dibayar, karena digunakan kembali untuk kelangsungan pembangunan di daerah ini.

Syahrul juga menegaskan, hal tersebut bukan hanya pada pengusaha Rimba Jaya saja, akan tetapi kepada seluruh pengusaha yang ada di Tanjungpinang untuk sama-sama mentaati aturan dan memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Disamping itu, Rahma juga mengatakan, IMB tinggal selangkah lagi, karena pengusaha Rimba Jaya sudah memilki SKRK, tinggal menunggu IMB keluar saja.

Untuk itu, Rahma berharap agar seluruh dokumen dilengkapi, supaya pembangunan dapat dilanjutkan kembali.

Lanjut Rahma, pajak dapat diangsur pembayarannya, pemerintah juga memberi kemudahan, karena ada aturannya untuk memberi keringanan pajak sesuai Undang-Undang yang berlaku.

“Tanjungpinang merupakan rumah besar kita, miniatur Indonesia, karena disini juga beragam suku, agama dan bangsa hidup rukun dalam harmoni Kbhinnekaan, dan ini harus sama-sama kita jaga,” ujar Rahma.

Ia juga menambahkan sebesar apapun masalah pasti ada solusinya, tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan kepala dingin.

Sebelumnya, Syahrul juga sudah melakukan rapat koordinasi bersama OPD membahas masalah tersebut pada Jum’at (7/12) di Bappelitbang Tanjungpinang. Dan hari Sabtu ini (8/12) kali kedua Syahrul memimpin rapat dengan menghadirkan pengusaha.

Sementara itu, Ricard kembali mengatakan bahwa dengan adanya pertemuan ini ia merasa lega, bahkan ia siap membantu Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk menata Rimba Jaya.

Pasalnya, menurut dia, Rimba Jaya adalah pusat kuliner yang cukup banyak dikunjungi oleh masyarakat tempatan, maupun turis lokal dan macanegara.

“Kami mendukung sepenuhnya penataan kawasan Rimba Jaya oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, bahkan kami siap kawasan Rimba Jaya untuk dijadikan pusat wisata, hingga orang tertarik datang ke Tanjungpinang,” tutur Ricard.

Ia sempat bernostalgia, bahwa awal didirikannya Rimba Jaya hanyalah untuk mengobati kerinduannya kepada Ibundanya, sehingga ada taman ibu, dilengkapi taman bermain anak.

Selain itu juga, kata dia, taman-taman sekeliling laut awalnya hanya menginginkan tempat tersebut ramai dikunjungi, dan sekarang bunda telah tiada, dan kini tempat tersebut sudah menjadi pusat keramaian di Tanjungpinang pada malam hari,” katanya. (Elvi/Hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *