Delta Kepri – Pengamat politik Provinsi Kepri Ari Gudadi turut prihatin dengan sikap – sikap Tim Sukses (Timses) Sani – Nurdin (Sanur) yang diduga dinilai telah berlebihan dalam mengusung calonnya sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Kepri.
Ari Gudadi mengungkapkan, cukup banyak sosok yang memiliki kriteria yang pas untuk diusung oleh Partai pengusung dan bukan dari Timses. Pasalnya, secara ketentuan dan aturan yang berlaku, Timses tidak berhak mengusulkan calon dari keluarga mantan Gubernur Kepri Alm. H. Muhammad Sani.
“Mas, untuk pemilihan Wagub Kepri, tidak etis bila timses bisa mengusung calonnya secara resmi. Sebab, semua aturan sudah ada mekanismenya. Saya cukup geli, bila mendengar Andi Anhar berani mempublikasikan calon timses, dari yang katanya, warisan-warisan. Patut diingat, Negara kita ini, bukan negara dinasti maupun monarki, dan sampaikan juga ini kepada Andi Andhar,” tegas Ari Gudadi, senin (17/10) via seluler.
Menurut Ari Gudadi, Gubernur Kepri Nurdin Basirun juga tidak boleh keteteran dengan hal – hal yang melanggar mekanisme dan undang – undang yang berlaku di Republik Indonesia (RI).
“Ya, disini Gubernur Kepri juga tidak boleh keteteran mas, dengan hal – hal seperti ini. Sebab, seluruh aturan pemilihan Wagub ada pada undang – undang dan aturan yang mengaturnya,” terangnya.
Selain itu Ari Gudadi juga kembali menjelaskan, boleh saja mengusung Isdianto, Heri dan Rini. Namun usulan tersebut harus melalui mekanisme perundang – undangan yaitu Partai Pengusung. Dan mengenai statement Andi Anhar, dengan mengatakan, keturunan Alm. H. Muhammad Sani yang pantas menggantikan posisi Wagub Kepri. Hal tersebut cukup menggelikan baginya.
Dengan begitu, dirinya berharap kepada Andi Anhar, untuk dapat lebih memperdalam ilmu dalam beroganisasi dan berpolitiknya.
“Boleh – boleh saja mengusulkan Isdianto, Heri maupun Rini sekalipun. Namun patut diingat, secara mekanisme perundang – undangan yang berlaku, Calon Wagub, wajib hukumnya berasal dari Partai Pengusung dan bukan dari timses. Dan untuk Andi Anhar gak bisa menyatakan, gak boleh ini, ini, dan inlah. Emang dia siapa?,” ketusnya. (DK)