NATUNA – Pelaksana Harian (Plh) Bupati Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma melalui jaringan telepon, Sabtu (22/5/2021) mengatakan sektor pertanian dan peternakan merupakan komoditas penting yang dapat menghasilkan protein hewani dan devisa negara dengan nilai ekspor tinggi.

Kata Hendra Kusuma, saat ini adalah momentum yang tepat untuk terus mendorong pembangunan peternakan dan pertanian nasional agar lebih efektif dan berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan kerjasama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan keberadaan badan-badan penyuluhan yang mampu mengembangkan SDM disektor pertanian dan peternakan.
“Kita memang harus mempersiapkan SDM peternakan dan pertanian yang kompeten dan berdaya saing dalam mendukung program pemerintah,” terangnya.
Hendra Kusuma, berharap masa Pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi semangat dinas terkait meskipun keuangan tidak mendukung dan diberlakukannya social distancing yang menyebabkan tidak boleh ada kegiatan mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.
“OPD tetap harus berkoordinasi meski kondisi keuangan sedang sulit. Memang harus ada perbaikan dari sisi teknis karena secara umum SDM masih kurang terutama di bidang penyuluhan dan tenaga ahlinya, sementara jumlah kelompok peternak pertanian pada satu kecamatan terus bertambah,” jelasnya.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Natuna, Marwan Sjah Putra membenarkan hal tersebut. Menurutnuya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) disektor peternakan dan pertanian sangat perlu dilakukan.
Kata Marwan, bidang peternakan dan pertanian memang memerlukan SDM dari sisi tenaga ahli. “Iya, memang untuk peningkatan SDM dibidang peternakan kami sangat membutuhkan sekali tenaga yang berketrampilan pada peternakan, misalnya penyuntikan Insemenisasi Buatan (IB) pada sapi,” pungkasnya Kamis, (20/5/2021).

Marwan menjelaskan peningkat SDM tersebut diperlukan karena potensi peternakan dan pertanian di Natuna sangat besar, sementara tenaga ahli yang mempunyai keterampilan khusus dibidang peternakan belum ada.
“Kita sangat perlukan itu, memang ada sebagian tim penyuluh kita yang bisa, tetapi hanya dari otodidak saja, untuk tenaga ahlinya belum ada,” ujarnya.
Marwan menerangkan para petani Natuna melalui tim penyuluh dinas pertanian siap dan bersedia meningkatkan keterampilan petani dalam bercocok tanam.
”Nah kami juga ada tim penyuluh yang bergerak dilapangan membantu para petani seperti, bagaimana cara perawatannya, obatnya, dan pupuknya. Jadi memang tim penyuluh ini adalah ujung tombak bagi kami,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Marwan, tim penyuluh yang ada juga perlu dilakukan peningkatan SDM agar pemahaman-pemahaman yang diberikan kepada para petani tersampaikan dan bermanfaat.
“Kemungkinan untuk tahun 2021 karena keterbatasan anggaran ini kegiatan-kegiatan seperti pelatihan-pelatihan tersebut berkurang, akan tetapi dengan keterbatasan itu tak menyurutkan semangat, kita tetap berusaha membantu para petani membawa senyum di wajah petani kita,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Marwan berharap adanya dukungan dan kerjasama dari pihak stakeholder lain untuk mewujudkan kesejahteraan para petani dan peternak di Natuna.
“Saya berharap sekali adanya dukungan dan kerjasama dari pihak lain,” tutupnya.
(DK).
Laporan : Anizar Sulaiman