Delta Kepri – Melalui hak kekebalan berbicara membela kepentingan rakyat (hak imunitas) yang dimilikinya sebagai wakil rakyat dengan tegas Hadi Candra memastikan dirinya tidak akan pernah lelah memperjuangkan kepentingan masyarakat khususnya Natuna dan Anambas dari Ibu Kota Provinsi Kepri.
Meski baru menjabat sebagai wakil rakyat di tingkat provinsi, Hadi Candra disebut-sebut telah menunjukan kerja nyata untuk kepentingan masyarakat di perbatasan. Salah satu dari sekian banyak bukti nyata itu, masuknya porsi anggaran untuk pembangunan jalan penghubung Batubi-Kelarik di Kabupaten Natuna tahun 2020 lalu.
“Porsi saya bersama Pak Ilyas Sabli (Wakil Ketua Komisi II DPRD Kepri) sudah masuk. Kami bisa kawal di angka Rp50 miliyar tahun lalu. Seperti jalan Batubi-Kelarik tahun lalu tembus Rp32 milyar. Artinya ini sebuah prestasi cemerlang. Jadi jalan tembus Kelarik-Batubi sudah dikerjakan. Sekarang sudah mulai bagus. Pak wartawan bisa lihat sendiri,” kata Candra.
Menurut politisi partai berlambang pohon beringin yang berhasil memperoleh 8.314 suara di Dapil Kepri 7 (Natuna-Anambas) pada pemilu legislatif tahun 2019 tersebut, selama ini angka sebesar itu belum pernah terporsikan untuk Natuna dan Anambas.
“Angka itu, memang terbilang pantastis, sebab memang belum pernah ada prioritas anggaran untuk pembangunan jalan mendapat porsi sebasar itu. Coba kita lihat tahun-tahun sebelumnya, pernahkah Natuna dapat Rp50 milyar dari provinsi?. Takut saya alpa, pak wartawan kan orang lapangan, coba di cek. Sepuluh tahun kebelakang, setahu saya belum pernah sepantastis yang kita perjuangkan,” ujarnya tersenyum.
Perjuangan itu, lanjut Candra tidak semudah dibayangkan oleh banyak kalangan. Sebab ada 45 wakil rakyat utusan dari setiap kabupaten/kota dalam satu ruangan yang sama dan memiliki kepetingan yang sama pula, yaitu memperjuangkan anggaran untuk daerahnya masing-masing.
“Butuh energi lebih untuk dapat memperjuangkan itu. Saya dengan Pak Ilyas Sabli dari NasDem baru di lantik seminggu langsung jumpa sekdaprov. Abis jumpa sekda, kami sepakat mempertahankan angka. Saat itu, saya bilang, kita tidak mahu turun di bawah Rp50 milyar. Tak mau seperti yang dulu-dulu. Natuna dan Anambas tidak boleh turun dari Rp50 milyar. Hari ini alhamdulillah berhasil,” pungkasnya. (DK/KP)