Delta Kepri – Salah seorang dokter senior yang merawat korban luka akibat teror Paris mengatakan keadaan ini lebih parah dari medan perang.
Professor Dr. Philippe Juvin, kepala medis di Rumah Sakit Georges Pompidou di Paris, mengatakan bahwa setidaknya 50 orang dibawa ke rumah sakit tersebut akibat tragedi berdarah pada Jumat 13 November 2015.
Dr. Juvin mengatakan, “Orang-orang yang dibawa kesini menderita luka tembak di tangan, kaki, dekat tulang rusak bahkan beberapa terkena di dada. Kalian tidak akan bisa membayangkan trauma psikis yang mereka alami akibat serangan tersebut,” sebagaimana dilansir Mirror, Senin (16/11/2015).
“Sangat sulit untuk menjelaskan, namun banyak pasien yang diam dan tampak syok walaupun luka mereka parah. Mereka dalam keadaan trauma akibat apa yang mereka lihat dan rasakan,” paparnya.
Dilaporkan banyak korban luka yang diperbolehkan pulang masih harus dirawat secara psikologi, untuk perlahan menghilangkan efek trauma akibat teror Paris. Dr. Juvin sempat menjadi dokter di medan perang dan ia mengatakan hal ini (teror Paris) lebih parah dari keadaan korban disana.
Serangan teror Paris yang menewaskan 153 orang, meninggalkan luka yang cukup dalam untuk warga Prancis. Salah satu korban selamat yaitu seorang ayah dan anak harus berpura-pura tewas untuk selamat dari serangan keji tersebut.
Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan bahwa negara ini akan masuk masa berkabung selama tiga hari. (Net)