Delta Kepri – Rombongan Penjabat Gubernur Kepri membawa investor asal Singapura dan Malaysia untuk belajar berinvestasi di bidang pertanian khususnya ubi jalar. Rombongan diajak melihat langsung sentra perkebunan ubi jalar di daerah Sindang Barang Barat Kabupaten Kuningan, Rabu (5/11).
Agung Mulyana bersama rombongan investor, mendapatkan penjelasan langsung tentang budi daya ubi jalar. Dari informasi yang diterima, untuk lahan seluas 1 hektar dengan kurang lebih 1000 batang, bisa menghasilkan 21 ton ubi jalar. Untuk menghasilkan ubi jalar sebanyak itu, hanya dibutuhkan waktu tanam 4 bulan.
Selanjutnya dari petani ubi jalar dijual seharga Rp 3000 per 1 kg. Ada dua jenis ubi jalar yang di produksi masyarakat petani Kuningan. Ubi jalar ungu dan ubi jalar kuning atau dikenal juga jalar manohara. Khusus untuk ubi jalar hijau, petani Sindang Barang Barat telah melakukan kerjasama dengan perusahaan Indofood. Dimana Indofood membuat produk makanan ringan dari bahan baku ubi yang dipasok dari petani di Kuningan.
Usai melihat langsung ke kebun pertanian, selanjutnya rombongan diajak ke tempat pengolahan ubi jalar yakni PT Galih Estetika Indonesia di Cilimus Kuningan. Di perusahaan ini ubi jalar dibuat bermacam olahan makanan seperti makanan ringan aneka potato hingga tepung ubi. Setiap bulannya perusahaan kami bisa mengekspor 8 kontainer ukuran 20 feet dengan berat masing-masing kontainer 10 ton. Target kami sebulan bisa 15 kontainer.
Semua produk ini sebagian besar untuk ekspor ke Jepang dan Korea, jelas Manajer Reserch and Development (RND) PT Galih Estetika Indonesia Cahya Irawan. Sebelumnya bertempat di Pendopo Kantor Bupati Kuningan Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana menjelaskan sengaja membawa investor dari negara Singapura dan Malaysia yang ingin berinvestasi pada bidang pangan di Kepri.
Karena adanya keterbatasan wilayah pertanian yang di Kepri, maka sebelum mereka berinvestasi ubi tela di Kepri dalam hal ini Natuna dan juga Lingga, mereka kami ajak melihat sentra ubi jalar di kampung halaman saya di Kuningan Jawa Barat, jelas Agung Mulyana yang asli putra Kuningan Jawa Barat.
“Maksud kami membawa investor tersebut, untuk mereka bisa melihat langsung dan belajar berinvestasi dibidang pertanian. Karena memang Kuningan memiliki perkebunan ubi jalar,” jelas Agung Mulyana yang diterima langsung Bupati Kuningan Utje Ch Hamid Suganda, Wakil Bupati Acep Purnama di Pendopo Bupati Kuningan.
Bupati dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kunjungannya ke Kuningan. Kuningan adalah daerah yang letaknya paling timur di Jawa Barat yang sebagian besar adalah daerah wilayah pertanian. Satu sisi, Kuningan juga telah mencanangkan sebagai daerah konservasi. Karenanya, di Kuningan ada badan khusus yang dibentuk pusat yakni Badan Nasional Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang tupoksinya mengurusi masalah pentingnya mengubah pola pikir masyarakat untuk sadar pada penjagaan kelestarian lingkungan.
“Itu semua dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Kuningan,” jelas Utje CH Hamid Suganda. Kuningan juga sebagai daerah penghasil dan pengelola ubi jalar. Produksi yang dihasilkan dari ubi jalar cukup banyak. Seperti frosen sweet potato, frozen baked sweet potato powder, frozen sweet peeled sweet potato dan banyak lagi. Dan semua itu untuk diekspor ke luar negeri seperti Jepang dan Korea.
Kuningan sambungnya, juga akan meresmikan kebun raya kuningan yang rencananya akan diresmikan Megawati Sukarno Putri yang juga mantan Presiden RI.
Turut serta dalam rombongan tersebut investor yang ikut masing-masing Ng Song Kiat, Tan Kian Hwee keduanya dari PT Grand Star Singapore, Hendri Lim, Peter Wong dan juga Nelson dari PT Talenta Mitra Abadi.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kepri Said Jafar, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kepri Amir Faizal, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bintan Ahmad Izhar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Izwar Aspawi, Kepala Dinas Pertanian Kota Tanjung Pinang Adnan, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lingga Rusli dan rombongan lainnya. (Hms)