TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Budi Santosa memimpin apel pasukan pengamanan distribusi logistik dan pemungutan suara, di Mapolresta Tanjungpinang, Senin (25/11/2024) sore.
Apel pergeseran pasukan ini dalam rangka operasi mantap praja seligi 2024 pada pelaksanaan Pilkada 2024.
Kombes Pol Budi Santosa mengatakan untuk pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pihaknya menyiapkan 284 personel untuk 323 TPS.
“Rata-rata satu orang satu TPS, tetapi karena keterbatasan personel ada beberapa TPS yang tiga TPS terdapat 2 personel, semoga ini berjalan dengan baik pengamanan hingga selesai penghitungan,” ujar Kombes Pol Budi Santosa.
Untuk Pendistribusian Logistik, lanjut Kapolresta Tanjungpinang, hari ini sudah berjalan dari KPU Bawaslu, serta personel pengamanan terdiri dari Kepolisian, Satpol PP untuk mengawal pergeserannya.
“Seluruh logistik hari ini sudah berada di Kantor Kelurahan kecuali Kelurahan Kemboja logistiknya masih berada di Gudang KPU Tanjungpinang, rencananya besok pagi dari Gudang KPU bergeser ke TPS TPS yang ada di Kelurahan Kemboja,” ucapnya.
Ia berharap pengamanan yang telah disiapkan dapat memastikan proses pemungutan hingga penghitungan suara berjalan aman dan lancar.
“Kami juga akan melakukan pengawalan ketat pada proses distribusi logistik pemilu dari gudang hingga ke 18 kelurahan di Tanjungpinang,” ungkap Kombes Pol Budi Santosa.
Proses pengamanan ini akan dilakukan sejak logistik keluar dari gudang hingga tiba di TPS dan berlangsung selama 24 jam penuh.
Selain itu, Kapolresta Tanjungpinang mengimbau seluruh personel keamanan untuk tetap netral dan menjalankan tugas sesuai norma dan aturan yang berlaku.
“Kita imbau laksanakan tugas dengan baik jaga netralitas, jaga pelaksanaan penugasan dengan melakukan tindakan sesuai dengan aturan yang ada tidak melakukan tindakan diluar ketentuan yang ada,” terangnya
Dirinya juga meminta masyarakat serta penyelenggara pemilu untuk menjaga situasi agar tetap kondusif selama proses Pilkada.
Menanggapi isu TPS rawan, Budi menyatakan bahwa semua TPS dianggap rawan dan membutuhkan tingkat kewaspadaan tinggi.
Terutama mengingat kemungkinan adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan karakteristik lokasi yang berbeda-beda.
“Kita sudah kategorikan untuk TPS di wilayah Tanjungpinang kita anggap rawan semua, sehingga kita maksimalkan untuk personel pengamanannya,” pungkasnya. (DK)