BINTAN, deltakepri.co.id – Kekecewaan seorang petani di Kabupaten Bintan soal sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, dikeluhkan langsung di hadapan Bupati Bintan Roby Kurniawan, di Kantor DKPP Bintan, KM 18, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kabupaten Bintan, Kamis (02/10/2023).
Dede seorang petani menjelaskan, BBM subsidi sering tidak ada atau kosong di Automated People Mover System (APMS), sehingga para petani sulit bekerja untuk bercocok tanam.
Tentunya kejadian ini membuat dia (Dede-red) bersama para petani lainnya curiga dan berasumsi jika petani tidak diberikan BBM oleh pemerintah.
“Saya sudah kesal dari dulu. Sudah beberapa kali kita bolak-balik mau beli BBM tapi kosong. Jadi kami mohon Pak Bupati perhatikan pihak pengadaan BBM dan pengawasnya,” ujar Dede kepada Bupati disaksikan puluhan petani se-Kabupaten Bintan.
Hal yang sama dikatakan petani lainnya, Sakirman. Bahwa persyaratan untuk mendapatkan BBM memberatkan para petani.
Karena salah satu syaratnya adalah petani melampirkan surat tanah yang tanahnya digunakan sebagai garapan pertanian.
“Sementara kami tidak memiliki surat Tanah. Sebab tanah yang kami pakai untuk pertanian adalah tanah terlantar. Namun bukan untuk dikuasai melainkan hanya dipinjam untuk bertanam,” kata Sakirman.
Bupati Bintan Roby Kurniawan yang mendengarkan keluh kesah para petani itu berjanji akan mencari solusinya secepat mungkin.
Habis saresehan ini, dia akan mengumpulkan instansi terkait untuk melakukan pembahasan.
“Kita akan panggil kepala dinas untuk bahas masalah ini dan mencari solusinya,” ucap Roby.
Apabila nantinya dia mendapati ada APMS nakal sehingga tidak memberikan para petani BBM. Maka Roby pun berjanji akan menindak tegas dengan mencabut izin APMS tersebut.
Kemudian, sambung Roby, jika didapati ada tim pengawas bermain mata atau sekongkol dengan APMS maka pihaknya segera dilakukan evaluasi.
“Kalau kita dapati APMS nakal maka kita cabut izinnya dan jika tim pengawas ikut bermain kita akan evaluasi mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan, Khairul mengaku sebelum-sebelumnya untuk mendapatkan BBM dilakukan secara manual.
Namun sekarang sudah ada aplikasi yang mempermudah pengurusan BBM yaitu Si Cantik.
“Baru satu bulan ini dibuat aplikasi Si Cantik. Aplikasi ini mempermudah bagi petani mendapatkan BBM bersubsidi,” ucap Khairul.
Sebenarnya, kata Khairul, syaratnya tidak berat. Apalagi soal surat tanah. Itu memang wajib.
Pasalnya, penyalur nantinya akan menanyakan lebih dulu indetitas penerima BBM subsidi ini. Apakah benar sebagai petani dan memiliki lahan garapan.
Jika petani tidak memiliki surat tanah karena lahan yang digarap bukan miliknya. Tetap bisa mendapatkan BBM bersubsidi.
Caranya minta dengan pihak desa untuk menerbitkan surat pinjam pakai lahan untuk garapan bukan kepemilikan.
“Tidak susah sebenarnya. Bagi yang tak punya lahan buat surat penggunaan lahan perkebunan atau pinjam pakai lahan saja. Namun surat itu untuk mendapatkan BBM bukan penguasaan lahan,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, APMS berfungsi untuk cikal bakal SPBU atau stasiun pengisian BBM yang melayani konsumen daerah terpencil. (Yuli)