Delta Kepri – Masyarakat Dusun I Tanjung Bungsu, Desa Resun Pesisir Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga Kepulauan Riau berbondong-bondong datang ke kantor DPRD Kabupaten Lingga Kepulauan Riau, Kamis (5/4) pagi.
Begitu sampai di halaman kantor DPRD Lingga, puluhan demonstran langsung disambut Wakil Ketua l DPRD Lingga Kamaruddin Ali menuju ruang rapat paripurna.
Saat diruangan, Kamaruddin Ali meminta Sekwan DPRD Lingga Firdaus untuk berkoordinasi kepada Bupati Lingga H Alias Wello untuk bersama-sama mendengarkan aspirasi puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam aksi solidaritas tersebut.
Selang tak berapa lama, Bupati Lingga dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman ( DPUPR-PKP) Kabupaten Lingga, duduk bersama mendengarkan bentuk aksi yang disampaikan.
Dihadapan warga yang memenuhi ruangan tersebut, Kamaruddin Ali memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencurahkan pernyataan sikapnya melalui perwakilan koordinator aksi.
Sebelum koordinator aksi menyampaikan pernyataan dari seluruh lapisan masyarakat Dusun Pesisir, terlebih pria yang akrab disapa Wak Den itu meminta agar para demonstran dapat menyampaikan aspirasinya dengan etika dan tatakrama agar tercipta keadaan aman dan kondusif.
Selanjutnya, Juhardi selaku koordinator pendemo tersebut, yang diberikan kesempatan pagi itu, meminta agar pemerintah daerah menuntaskan pembangunan insfrastruktur peningkatan jalan di Tanjung Bungsu yang sudah rusak parah.
“Kami meminta kepada Pemda Lingga untuk membangun akses jalan utama di desa Tanjung Bungsu yang saat ini sudah memprihatinkan,” kata pria yang akrab disapa Juai itu.
Kemudian, memperkuat apa yang disampaikan masyarakat melalui pernyataan yang telah disampaikan saat itu di hadapan Wakil Ketua I DPRD Lingga dan Bupati Lingga serta Kadis PU.
Salah seorang wanita yang diketahui sebagai mahasiswi Umrah, kembali melontarkan sebuah sikapnya agar pemerintah tidak hanya mengumbar janji kepada masyarakat.
Dia meminta, setelah diterimanya apa yang disampaikan masyarakat itu, Pemda dan DPRD Kabupaten Lingga untuk dapat menandatangani pernyataan secara tertulis.
“Menyikapi pernyataan yang kami sampaikan, saya berharap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Lingga membuat pernyataan tertulis sebagai pegangan kami, agar nanti tidak ada lagi kata mengiming-imingi dan mengumbar janji kepada masyarakat,” tegasnya.
Menanggapi itu, Wak Den menyikapinya dengan tersenyum dan mengapresiasi apa yang dimaksudkan mahasiswi tersebut.
“Ini baru mahasiswi, menujukan sikap tegas, lugas dan jelas saat menyampaikan aspirasi dan memperkuat harapan masyarakat kepada pemerintah,” ujar Wak Den.
Setelah Wakil Ketua l DPRD Lingga itu membacakan dan menandatangani apa yang diminta seluruh demonstran tersebut.
Akhirnya pernyataan yang ditandatangani Wakil Ketua I DPRD Lingga itu pun diserahkan kepada perwakilan koordinator yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh lapisan masyarakat tergabung dalam aksi tersebut.
Membahas peningkatan jalan Tanjung Bungsu, menurut Wak Den, terbentur kondisi keuangan pemerintah daerah yang saat ini sedang tidak mendukung, maka di APBD-P nanti akan dibahas dan diprioritaskan.
“Memang tidak sedikit biaya untuk melakukan peningkatan jalan itu, tapi tidak mungkin juga kita tidak melakukan peningkatan jalan tersebut, dan ini akses jalan darat satu-satunya menuju Tanjung Bungsu, kita akan masukan dalam APBD-P perubahan,” kata Wak Den.
Senada dengan itu, Bupati Lingga Alias Wello mengatakan permasalahan ini akan menjadi prioritas di APBD-P, dengan melihat kemampuan dana yang dimiliki Pemerintah Daerah.
“Nanti kita coba akomodir, kita duduk sama DPRD, ini di porsikan atau diprioritaakan pada APBD-P. Nantinya bagaimana wajah dari poros jalan ini, akan kita ubah itu tidak separah kondiai sekarang, tentu ya akan menyesuaikan dengan keuangan daerah,” paparnya.
Setelah mendengar pernyataan sikap yang disampaikan Bupati Lingga dan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lingga, akhirnya para demonstran menyambut baik etikat baik pemerintah yang akan memprioritaskan jalan Tanjung Bungsu di APBD-P. (Simarmata)