BisnisNusantaraPolitik

Tujuh Kesepakatan Jokowi-Obama di Bidang Maritim

×

Tujuh Kesepakatan Jokowi-Obama di Bidang Maritim

Sebarkan artikel ini
Foto: Antara
Foto: Antara

Delta Kepri – Kemitraan strategis antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) terus ditingkatkan, terutama kerja sama dalam bidang maritim yang akan mendukung kepentingan kedua negara, melindungi lautan, serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan.

Berdasarkan pernyataan tertulis Kedutaan Besar AS untuk Indonesia yang diterima Okezone, Selasa (27/10/2015), Indonesia dan Amerika telah menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama di Bidang Maritim (Memorandum of Understanding on Maritime Cooperation).

Berikut lembar tujuh fakta yang memberikan rincian lebih lanjut terkait sejumlah prakarsa utama di bidang maritim antara AS dengan Indonesia:
1. Melindungi Masyarakat Pesisir dan Perikanan

AS akan memberikan bantuan substansial guna mendukung kelestarian keanekaragaman hayati laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, serta peningkatan tata kelola sumber daya kelautan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional. Upaya-upaya ini akan difokuskan di tiga provinsi di kawasan Indonesia timur.
2. Memerangi Pencurian Ikan

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Departemen Kehakiman, dan Departemen Pertahanan AS akan membantu Indonesia dalam pengadaan teknologi, integrasi sistem, serta pengembangan kapasitas.

Selain itu, Amerika akan membantu penerapan Persetujuan Tentang Ketentuan Negara Pelabuhan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO Agreement on Port State Measures), penegakan peraturan di bidang perikanan, serta tentang analisis informasi dan intelijen. Hal ini juga akan mendukung program penelusuran asal makanan laut (seafood traceability) yang sedang dikembangkan untuk memerangi penipuan serta penangkapan ilegal produk makanan laut dalam perdagangan Amerika.
3. Memperluas Kerja sama IPTEK Bidang Kelautan

NOAA bekerja sama dengan mitranya di Indonesia melakukan observasi dan penelitian bersama terkait ekosistem laut, termasuk penelitian oseanografi serta keragaman perubahan iklim. Amerika dan Indonesia akan dapat membantu memperkirakan kekeringan dan curah hujan yang abnormal untuk wilayah di Indonesia, memahami bagaimana fenomena oseanografi di Samudra Hindia mempengaruhi Amerika Serikat, serta memahami dampak ekologis pengasaman air laut pada terumbu karang.
4. Meningkatkan Keamanan Laut dan Pelabuhan

Program Keamanan Pelabuhan Internasional dari US Coast Guard juga melakukan peningkatan kapasitas untuk memenuhi standar Keamanan Kapal dan Pelabuhan Internasional (International Ship and Port Security). Upaya ini bertujuan untuk mendeteksi serta mencegah ancaman keamanan di sektor transportasi laut, terutama untuk barang-barang yang dikirim antara AS dan Indonesia.
5. Mempromosikan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Amerika akan menjajaki kemitraan pemerintah-swasta, di pertemuan delegasi bisnis, serta promosi melalui pameran dagang untuk mendukung pembangunan sektor perikanan dan pelabuhan yang berkelanjutan di
6. Membantu Korban Kerja Paksa dalam Industri Makanan Laut dan Mendorong Keadilan

Amerika memberikan dana bantuan darurat untuk para korban guna membantu upaya Indonesia dan Organisasi Internasional Untuk Migrasi (IOM) dalam menyelamatkan korban kerja paksa di sektor industri perikanan.

Amerika juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mengembangkan prosedur untuk mengidentifikasi para korban dan merujuknya untuk perawatan, serta advokasi untuk menuntut serta mengadili para agen perekrutan, calo, dan pejabat publik korup yang terlibat dalam eksploitasi korban.
7. Membantu dan Melindungi Pergerakan Migrasi Tidak Teratur

Amerika akan memberikan dana darurat kepada IOM dan Badan PBB untuk urusan pengungsi UNHCR guna memenuhi kebutuhan para migran di Indonesia, Malaysia, Thailand, Birma, dan Bangladesh dengan menyediakan tempat penampungan sementara dan barang-barang non-makanan, dukungan pelayanan kesehatan dan gizi, memberikan bantuan jika para imigran tersebut secara sukarela ingin kembali ke negaranya, memberikan perlindungan internasional, berbagi informasi, serta mengatasi akar penyebab. (net/okezone)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *