BATAM, deltakepri.co.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam mencetuskan inisiatif pembacaan Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji dalam setiap acara formal di Kepulauan Riau, khususnya di Kota Batam.
Gagasan ini pertama kali terlihat saat pelantikan PWI Kepri, PWI Kota Batam, dan IKWI Kepri pada 7 Mei 2025. Dalam acara tersebut, Sekretaris IKWI Kepri, Baiq Tri Astuty Hudayani, membacakan Gurindam Dua Belas sebagai bentuk penghormatan sekaligus pelestarian warisan budaya Melayu.
Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Kepri, Ramon Damora, mengapresiasi langkah ini. Ia menyebut inisiatif tersebut sebagai terobosan budaya yang patut diapresiasi.
“Ini langkah brilian. Gurindam 12 sebagai pembuka bukan hanya menambahkan nilai seni dan budaya, tetapi juga mengingatkan semua pihak bahwa setiap acara harus berlandaskan budi pekerti, tanggung jawab, dan ilmu sebagaimana warisan Raja Ali Haji,” ujar Ramon, Jumat (6/6/2025).
Gurindam Dua Belas merupakan karya sastra Melayu klasik yang sarat nilai moral, agama, dan filosofi kehidupan.
Ditulis dalam bahasa Melayu lama oleh Raja Ali Haji—seorang pujangga dan Pahlawan Nasional asal Lingga—puisi ini menjadi sumber inspirasi masyarakat Kepri hingga kini.
Salah satu pasalnya yang cukup dikenal adalah Pasal Kedua, yang berisi pesan mendalam soal pentingnya ibadah dan kedekatan dengan Tuhan:
Barang siapa mengenal yang tersebut,
Tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
Seperti rumah tiada bertiang.
(dan seterusnya)
Di era modern, nilai-nilai spiritual dan budaya seperti ini sangat relevan untuk menjadi pengingat dan penyeimbang dalam kehidupan yang semakin cepat dan materialistis.
Di Batam sendiri, pembelajaran Gurindam Dua Belas sudah diterapkan di sekolah-sekolah, khususnya negeri. Diharapkan, pembacaan Gurindam secara formal dapat terus menjadi tradisi, bukan sekadar simbolik, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya akhlak dan nilai luhur dalam masyarakat. (*)