Delta Kepri – Dengan pengawalan ketat puluhan personil Kepolisian, Aliansi Pemuda Peduli Natuna (APPN) menggelar aksi damai terkait penembakan rumah Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Natuna di depan Pantai Kencana Ranai, Jum’at (7/04) siang.
Massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu mengecam tindakan oknum aparat yang telah melakukan penembakan secara brutal di tempat kediaman Ketua LAM Natuna.
“Kami, Aliansi Pemuda Peduli Natuna melakukan aksi damai yang terdiri dari berbagai elemen baik dari Organisasi Kepemudaan (OKP) serta elemen masyarakat lainnya, kami mengutuk keras aksi arogansi oknum aparat yang melakukan penembakan secara brutal dirumah ketua LAM”, sorak Muttaqin sang koordinator dalam orasinya.
Menurut Muttaqin, tindakan tersebut telah mengancam rasa keamanan, serta mencoreng nilai-nilai luhur adat melayu masyarakat Kabupaten Natuna khususnya.
“Aksi teror yang terjadi di rumah kediaman ketua LAM Natuna telah melukai, dan menampar masyarakat Natuna, dengan itu kami tidak terima,”tegasnya.
Dalam tuntutan tertulisnya, massa meminta kepada Presiden RI untuk dapat meninjau kembali terkait penempatan prajurit TNI di Natuna sebagai daerah pertahanan militer guna antisipasi gejolak persoalan sosial dan konflik baru serta memunculkan gesekan ditengah masyarakat Natuna.
Selain itu, massa juga meminta kepada Presiden RI serta jajarannya untuk dapat mengusut tuntas aksi teror tersebut, sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku.
Pasalnya, seperti diberitakan sebelumnya, kediaman ketua LAM Natuna Wan Zawali dikejutkan dengan aksi penembakan brutal oleh pelaku yang diduga lebih dari dua orang pada selasa 28 maret pukul 01.05 dini hari kemarin lalu.
Dari hasil Tim Indentifikasi Polres Natuna bersama Sub Detasemen POM TNI berhasil menemukan 10 butir selongsong peluru.
Diantaranya dua butir peluru mengenai atap rumah korban, satu butir mengenai ban mobil Dinas LAM jenis Avanza warna silver, satu butir mengenai bodi depan bagian atas mobil dan satu butir mengenai tegel rumah. (Afrizal)
