DELTAKEPRI.CO, LINGGA – Ruslan alias Jagat merespon pertikaian antara oknum wartawan dengan pejabat di pemerintahan kabupaten Lingga, Safaruddin pada Rabu 23 Oktober 2024 kemarin.
“Safar tidak memecahkan botol untuk melukai Aliasar, melainkan memberikan pecahan botol tersebut agar Aliasar [oknum wartawan] bisa menikam Safar, tapi Aliasar tidak berani dia hanya diam saja,” kata Jagat kepada wartawan di Daik Lingga, Sabtu (26/10/2024).
Saat insiden itu terjadi Jagat mengaku sedang bersama dengan Safaruddin untuk makan malam di rumah makan Winner yang terletak di Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara.
Tanpa adanya rencana, oknum wartawan yang disebutkan kerap kali menyebarkan pemberitaan tendensius terhadap Pemkab Lingga sedang berada di lokasi karena tempat tinggalnya tak jauh dari tempat mereka makan.
“Safaruddin mengajak Aliasar duel satu lawan satu, dan pemecahan botol adalah bentuk luapan emosinya. Tidak ada pengancaman,” kata dia.
Jagat menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan oknum wartawan dalam pemberitaan media lokal tidak memiliki dasar yang kuat. Aliasar dianggap telah mencemarkan nama baik dari keluarga Safaruddin.
“Saat itu Pak Safar bukan dalam keadaan dinas jadi kalau di cermati insiden ini terlalu dipolitisir, mungkin karena sedang berlangsung Pilkada,” cetusnya.
Pria berkulit hitam manis itu kemudian mengaku perlu meluruskan secara objektif narasi politisasi yang diduga sengaja di bangun untuk menarik perhatian publik, dengan adanya rencana pengepungan maupun pembunuhan.
“Dengan adanya kejadian ini telah membuka mata dan diskusi mengenai pentingnya profesionalitas dalam dunia jurnalistik, terutama terkait pemberitaan yang harus berimbang dan berdasarkan fakta,” katanya.