HeadlineTanjungpinang

SMP 1 dan SMP 3 Akan Digabung, Ini Penjelasan Wawako Tanjungpinang

×

SMP 1 dan SMP 3 Akan Digabung, Ini Penjelasan Wawako Tanjungpinang

Sebarkan artikel ini
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, H. Raja Ariza.F-Indra

TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Wakil Wali Kota Tanjungpinang, H. Raja Ariza, memimpin rapat pembahasan penting bersama Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang terkait rencana penggabungan sekolah (merger) dan penanganan calon siswa baru tahun ajaran 2025/2026 yang belum tertampung, Jumat (11/7/2025), di ruang kerjanya.

Hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Pendidikan Teguh Ahmad Syafari dan jajaran teknis.

Rapat ini menjadi forum koordinasi menyikapi dinamika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), serta membahas penataan ulang arah kebijakan pendidikan di Tanjungpinang.

Raja Ariza menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan koordinasi lintas sektor.

Ia mengingatkan agar kebijakan merger dan distribusi siswa harus disampaikan secara baik kepada masyarakat.

“Perubahan apa pun jangan membuat orang tua khawatir. Pemerintah kota hadir untuk memastikan seluruh anak-anak tetap bisa bersekolah,” tegasnya.

Salah satu fokus pembahasan adalah rencana merger SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3.

Nantinya, SMP 3 akan direlokasi ke Tanjungpinang Timur, sementara gedung SMP 3 yang ada sekarang akan menjadi bagian dari SMP Negeri 1.

Ini dinilai sebagai langkah strategis untuk pemerataan dan efisiensi layanan pendidikan.

Rapat juga menyoroti sekitar 350 siswa baru tingkat SMP yang belum terakomodir akibat terbatasnya daya tampung di sekolah favorit seperti SMP 1, SMP 2, SMP 4, SMP 7, dan SMP 16.

Dinas Pendidikan telah menyiapkan alternatif seperti SMP 3, SMP 6, SMP 8, SMP 12, SMP 15, dan SMP 17 yang masih memiliki daya tampung.

“Kami siapkan posko pengaduan di Disdik dan beberapa sekolah. Ini untuk bantu orang tua memilih sekolah alternatif,” kata Teguh.

Sistem PPDB tahun ini menggunakan pendekatan berdasarkan domisili, berbeda dari sistem zonasi tahun sebelumnya.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemerataan dan mendekatkan akses pendidikan ke tempat tinggal siswa.

Wawako Ariza menutup arahannya dengan penegasan agar tak ada siswa yang tertinggal karena faktor teknis.

“Semua harus tertib, adil, dan solutif. Jangan sampai ada anak-anak yang tidak bersekolah hanya karena sistem,” pungkasnya.

Penulis : Indra

Editor : Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *