BeritaBintanDaerahHeadlineHomeKepri

Rumah Warga Desa Air Gelubi Dihantam Angin Kencang, Bayi 6 Bulan Ikut Terseret

×

Rumah Warga Desa Air Gelubi Dihantam Angin Kencang, Bayi 6 Bulan Ikut Terseret

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/f-dk

BINTAN, deltakepri.co.id – Angin kencang disertai hujan lebat melanda kabupaten Bintan membuat bayi berusia 6 Bulan menjadi korban, di Desa Air Gelubi, Kecamatan Bintan Pesisir, Rabu (18/09/2024).

Kejadian itu terjadi saat angin kencang menerjang atap rumah warga, ironisnya bayi berusia 6 bulan tersebut ikut terseret ketika atap rumahnya diterjang angin.

Camat Bintan Pesisir, Assun Ani, mengatakan hujan deras disertai angin puting beliung melanda Desa Air Gelubi malam tadi.

Derupan angin kencang itu mengantam rumah warga di Pulau Kecil RT 07/RW 02.

“Rumah yang terkena angin puting beliung adalah milik Jamerudin. Lokasinya di Pulau Kecil RT 07/RW 02,” katanya.

Ketika angin puting beliung melanda, Jamerudin, istri dan anak-anaknya sedang berada di dalam rumah.

Berselang beberapa menit, angin mengantam atap rumah Jamerudin. Atap terangkat dan terbang tinggi.

Mirisnya, anak bungsu Jamerudin yang lagi dibuai diayunan yang terikat dengan atap juga terikut terbang dan terhempas di tanah.

“Jadi anaknya Jamerudin bayi perempuan berusia 5 bulan lagi diayunan. Ayunan itu terikat dengan rangka atap rumah. Ketika angin mengantam atap rumah hingga terbang, bayi itu juga ikutan terbawa hingga terbang sejauh 50 meteran,” jelasnya.

Mendapati ada bayi jadi korban angin puting beliung, kata Assun, Kades Desa Air Gelubi dan Tim Tagana langsung membawa bayi itu ke Puskesmas Kelong.

Selanjutnya bayi dirujuk dengan menggunakan pompong menyeberangi lautan menuju RSUD Bintan yang berada di Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur.

“Guna mendapatkan pertolongan lanjutan, bayi itu langsung dibawa ke RSUD Bintan. Alhamdulillah tim kesehatan dari RSUD Bintan sudah bersiaga di pelabuhan menjemput bayi itu,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD Bintan, bayi dalam keadaan sehat. Hanya bagian wajah mengalami luka kecil atau lecet dan memar diakibatkan terkena material bangunan.

“Alhamdulillah kondisi bayi itu sehat dan sudah balik kembali ke Pulau Kecil Desa Air Gelubi. Bayi itu hanya mengalami luka memar di pipinya saja,” ucapnya. (Yuli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *