NATUNA – Pelaksana harian (Plh) Bupati Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma berharap kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian mampu menggenjot pengetahuan para petani dalam bercocok tanam.

Program yang dibuat melalui dinas tersebut harus mengarah pada upaya peningkatan teknik budidaya padi sawah dengan teknologi terbaru dan efisien. Pengetahuan petani harus dibarengi agar diperoleh hasil padi sawah yang tinggi dan maksimal sehingga menciptakan swasembada pangan di Kabupaten Natuna.
Menurut Hendra Kusuma, pelatihan-pelatihan yang mengarah pada upaya peningktan kualitas mutu petani harus terus dilakukan demi peningkatan kemampuan petani dalam penerapan teknologi terbaru dan inovasi terbaru terutama pada kegiatan budidaya padi sawah.
“Nah, peran pemuda juga diharapkan untuk ikut andil dalam menggerakkan sektor pertanian karena pemuda adalah pewaris masa depan yang harus ditanamkan jiwa pertaniannya sejak dini,” ujar Hendra Kusuma melalui telepon seluler, Minggu (23/5) pagi.
Hendra Kusuma berharap apapun yang menjadi program kerja dinas tersebut harus bergandengan dengan keberdaan dinas-dinas lainnya, seperti keberdaan Dinas Ketahanan Pangan.
“Memang harus berkerjasama serta saling berkoordinasi, misalnya masalah lumbung padi,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Natuna, Marwan Sjah Putra mengatakan Program Kerja (Proker) Dinas Pertanian pada tahun 2021 yakni melakukan penanaman benih padi secara serentak terfokus di wilayah Kecamatan Bunguran Batubi.
Hal ini dilakukan agar kedepannya Kabupaten Natuna bisa menjadi salah satu daerah yang berswasembada beras. Marwan mengungkapkan luas lahan yang akan ditanami benih padi sekitar 42 hektare.
“Namun dalam perencaaan ditemukan beberapa kendala antara lain mengenai irigasi, tanggul dan embung. Ketiga permasalahan ini sangat penting dan harus secepatnya kita realisasikan, karena sangat vital untuk mendukung hal itu,” imbuhnya.
Kendati demikian, Marwan akan tetap berupaya mengembangkan dan memaksimalkan bidang pertanian dengan selalu mengecek kondisi di lapangan, tidak hanya di Batubi, tetapi juga ditempat yang menjadi sentral perkebunan dan pertanian.
”Makanya saya selalu turun ke lapangan, untuk melihat kondisinya seperti apa dan bagaimana cara penanganannya,” pungkas Marwan. (DK).
Laporan : Anizar Sulaiman