BintanHeadline

Pertamina Tanjung Uban Terbakar, Satu Pekerja Tewas di Lokasi Kejadian

×

Pertamina Tanjung Uban Terbakar, Satu Pekerja Tewas di Lokasi Kejadian

Sebarkan artikel ini
Dua Unit pemadam Kebakaran di turunkan dalam pemadaman api di Pertamina Tanjung Uban, Jum'at (27/10/2023) foto yli

BINTAN, deltakepri.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan dan UPTD dikerahkan memadamkan kebakaran di Pertamina Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Jum’at (27/10/2023).

Kebakaran yang membuat Tangki terbakar akibat munculnya sebuah drone, sehingga insiden tersebut menyebabkan kebakaran hebat.

Dari kejadian tersebut Dua korban alami luka serius, Satu harus kehilangan nyawa yang merupakan karyawan Pertamina Intergrade Termina Tanjung Uban saat melaksanakan pemadaman.

Dari kejadian tersebut, Pemadam Kebakaran menurunkan Dua unit mobil damkar dilokasi kejadian.

Ledakan mulai dan api menyerang Pertamina dimana tangki yang berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan kapasitas 50 ribu kiloliter.

Puluhan personil dikerahkan, bahkan alat semprot air bertenaga tinggi-pun diturunkan guna lakukan pemadam.

Damkar UPTD Damkar Bintan Utara juga turut mengerahkan dua unit mobil pemadam dan satu unit mobil suplai diturunkan.

Proses evakuasi terhadap tiga orang korban kebakaran tangki tersebut berhasil dilakukan.

Satu orang yang merupakan pekerja dari pihak vendor dinyatakan tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka serius.

Usai melakukan evakuasi, dalam waktu satu jam api berhasil dipadamkan.

Tidak hanya penanganan kebakaran, Pertamina Tanjunguban bersama Polsek Bintan Utara serta Koramil Bintan Utara juga berhasil menangkap tiga orang tersangka penyebab kebakaran.

Satu orang merupakan pihak pengendali drone dari luar area Pertamina dan dua orang lainnya merupakan penyusup dari kalangan pekerja di dalam area Pertamina Tanjunguban.

Dari pemeriksaan awal, tiga orang yang melakukan upaya pembakaran tangki tersebut, dikarenakan adanya unsur sakit hati dan dendam terhadap pengawas pekerjaan yang menegur pelaku karena melakukan pelanggaran kerja.

Peristiwa di atas merupakan proses simulasi penanggulangan keadaan darurat level I Integrated Terminal Tanjunguban.

Simulasi tersebut juga merupakan kerjasama antara Pertamina dan Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan penanganan bencana kebakaran.

Yohannes Mulatua Sianturi, Integrated Terminal Manager Tanjunguban mengatakan, simulasi penanggulangan seperti hal tersebut dilakukan oleh pihaknya secara rutin setiap bulannya.

Dalam setiap simulasi dapat dilakukan sesuai program di tempat berbeda dan kondisi yang berbeda.

“Kami melakukan simulasi misalnya di tempat tangki timbun, dermaga dan lokasi lainnya. Kemudian untuk penanganan juga beragam, misalnya penanganan kebakaran, tumpahan minyak dan juga bencana lainnya,” ungkapnya.

Untuk simulasi ini, sambungnya, merupakan simulasi skala besar atau disebut dengan exercise atau latihan.

Latihan ini dengan meningkatkan eskalasi bencana dari level 0 menjadi level 1 atau level regional. Sehingga diperlukan bantuan kerjasama dengan pihak luar.

“Jadi dalam level 1 ini atau regional, kami memerlukan bantuan dari pihak luar, dalam hal ini Damkar dari Pemkab Bintan. Kalau level 2 atau nasional, akan memerlukan bantuan di tingkatan lebih tinggi lagi,” jelasnya.

Untuk simulasi penanganan kebakaran ini, lanjutnya, dilakukan dua skenario. Skenario pertama merupakan proses pemadaman api dan evakuasi korban dan skenario kedua merupakan penanganan terhadap pelaku pelanggaran hukum.

“Untuk skenario kedua kami libatkan Polsek Bintan Utara dan juga Koramil Bintan Utara untuk menangkap pelaku yang melakukan sabotase di tangki nomor 22 dengan menabrakan drone liar dan menyebabkan kebakaran,” terangnya.

Sementara itu, Ramlah, Kepala Pelaksana BPBD Bintan mengatakan, simulasi yang dituangkan dalam MoU ini merupakan hal yang penting dalam penanganan bencana di Bintan.

Menurutnya dengan simulasi akan membuat personil terlatih dan berpengalaman menghadapi bencana.

Setiap bencana, katanya, tentu memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya saja untuk kebakaran rumah, lahan atau seperti Pertamina ini juga memiliki penanganan dan SOP yang berbeda.

“Sehingga dengan simulasi kebakaran tangki ini akan membuat personilnya akan lebih siap menghadapi bencana seperti ini,” terangnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *