Delta Kepri – Bintan yang dikenal dengan budaya melayu dan beragam adat istiadat serta kebiasaan, selalu memiliki nilai tersendiri.
Salah satu budaya melayu yang masih terus dilestarikan adalah permainan sampang layar mini tanpa awak atau yang lebih dikenal dengan Jong.
Jong merupakan perahu layar mini yang memanfaatkan tenaga angin sebagai penggerak tanpa dinahkodai.
Dewasa ini, permainan tradisional yang menarik ini sering diperlombakan dan menjadi event yang cukup dinantikan.
Seperti halnya event Jong RaCe Desa Teluk Bakau yang dibuka langsung oleh Bupati Bintan H. Apri Suajdi, S.Sos di areal pantai Perkantoran Dinas Pariwisata Bintan, Sabtu pagi (12/8).
Selain itu, didampingi Wakil Bupati Bintan Drs. H. Dalmasri Syam, MM, Apri menyampaikan harapannya agar setiap budaya melayu yang menjadi ciri khas masyarakat Bintan seperti Jong harus terus dilestarikan.
“Melayu tidak akan pernah hilang dari Bintan dan Bintan tidak akan pernah lepas dari Melayu. Untuk itu, apapun bentuk kebiasaan positif melayu kita, harus terus kita pupuk dan kita kembangkan,” ungkapnya.
“Kami dari Pemerintah Daerah sangat mendukung adanya kegiatan positif semacam ini. Kita harapkan bersama agar kedepannya event seperti Jong Race ini dapat menjadi salah satu icon wisata kita yang bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bintan baik lokal maupun mancanegara,” pungkasnya.
Sementara itu, perlombaan resmi ini pun dimulai saat Bupati bersama Wakil Bupati Bintan menekan tombol sirine dan tiga Jong peserta meluncur dari garis start sebagai simbolis pertandingan dipersilahkan.
Disamping itu, Jong Race Desa Teluk Bakau ini rencananya berlangsung selama dua hari dan akan ikuti lebih dari 300 Jong dari berbagai komunitas maupun perorangan, baik itu dari Bintan, Tanjungpinang dan daerah lainnya. (Oppy)