VATIKAN, deltakepri.co.id – Dalam upacara agung yang sarat makna di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (18/5), Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, hadir mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada pelantikan Paus Leo XIV sebagai Pemimpin Gereja Katolik dunia.
Fary hadir bersama Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dan Menteri Koperasi Budi Arie.
Kehadiran ketiga tokoh ini mencerminkan komitmen kuat pemerintahan Prabowo terhadap keberagaman dan penghormatan antarumat beragama.
Dalam keterangannya, Fary menyampaikan dua momen sakral yang paling membekas dari pelantikan tersebut.
Pertama, Simbolisme Sakral yang Menyentuh.
Pelantikan Paus Leo XIV dihiasi simbol-simbol suci seperti pallium — selendang putih dari wol anak domba yang melambangkan kasih dan pengorbanan — serta cincin nelayan sebagai tanda otoritas Paus sebagai penerus Santo Petrus.
“Puncak pelantikan adalah saat Paus memberkati Injil ke empat penjuru dunia dan menerima penghormatan dari lima benua, simbol kesatuan Gereja universal,” ungkap Fary.
Kedua, Pesan Damai dari Takhta Suci.
Dalam sambutan perdananya, Paus Leo XIV menyerukan perdamaian sejati yang lahir dari kasih Tuhan.
Ia mengajak umat untuk membangun jembatan dialog dan solidaritas, bukan tembok pemisah.
“Pesan Paus menyentuh hati: menjadi gereja misioner yang terbuka, hadir untuk semua yang membutuhkan,” ujar Fary yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR RI.
Sebagai Paus ke-267 dan yang pertama dari Amerika Serikat, Paus Leo XIV membawa pengalaman misi di Peru dan kepedulian terhadap masyarakat kecil. Sosoknya dianggap sebagai harapan baru untuk dunia yang lebih adil dan bersaudara.
“Proficiat Paus Leo XIV. Salam sukacita dari Indonesia. In Ilu uno, unum – Dalam Dia yang Satu, kita menjadi satu,” tutup Fary Francis. (*)
