TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (HMNI) Provinsi Kepulauan Riau masa bakti 2024–2029, yang berlangsung di Aula Hotel Bintan Plaza, Kilometer 3, Tanjungpinang, Sabtu (24/7/2025).
Kehadiran Raja Ariza menjadi bentuk dukungan Pemerintah Kota Tanjungpinang terhadap peran organisasi nelayan dalam pembangunan wilayah pesisir dan kemaritiman.
Dalam sambutannya, Raja Ariza menyoroti sejumlah persoalan klasik yang masih membelit nelayan, seperti bantuan yang belum merata, terbatasnya akses pemberdayaan, hingga sempitnya wilayah tangkap bagi nelayan kecil.
“Persoalan kita bukan hanya alat tangkap, tapi juga soal wilayah tangkap yang terbatas 4 hingga 12 mil. Ini jadi kendala besar bagi nelayan kecil,” tegasnya.
Ia menyebut jumlah masyarakat nelayan di Kepri diperkirakan mencapai 100 ribu orang, dan bila digabung dengan anggota keluarga, jumlahnya jauh lebih besar.
“Ini menjadi alasan kenapa HMNI perlu hadir, sebagai penghubung suara masyarakat pesisir ke arah kebijakan yang berpihak,” tambahnya.
Raja Ariza berharap kehadiran HMNI bisa menjadi jembatan strategis antara masyarakat dan pemerintah, khususnya dalam menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak nelayan secara tepat sasaran.
“Masih banyak bantuan nelayan yang belum tepat sasaran. HMNI kami harapkan menjadi mitra aktif menyuarakan kebutuhan nelayan secara utuh,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, pelantikan DPD HMNI Kepri menetapkan Ravi Azhar sebagai Ketua periode 2024–2029. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP HMNI, Marcelius Lopis.
Raja Ariza juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun potensi kemaritiman Kepri yang 96 persen wilayahnya adalah lautan.
“Nelayan tidak bisa jalan sendiri, perlu sinergi antara pemerintah, lembaga, dan organisasi masyarakat nelayan seperti HMNI,” pungkasnya.
Penulis : Indra
Editor : Tahan
