TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Konsultasi Publik Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025-2029.
Acara yang berlangsung di Aula Wan Seri Beni, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Rabu (12/3/2025), dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Adi Prihantara, mewakili Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad.
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan yang menjadi acuan dalam kebijakan dan program pembangunan daerah.
Dokumen ini harus selaras dengan berbagai regulasi, termasuk RPJPD 2025-2045, RPJMN 2025-2029, serta kebijakan tata ruang dan lingkungan hidup.
Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Kepri Misni menekankan bahwa RPJMD 2025-2029 akan menjadi panduan utama dalam mewujudkan visi pembangunan Kepulauan Riau Maju, Makmur, dan Merata.
Ia juga memaparkan capaian pembangunan dalam beberapa tahun terakhir, seperti:
1. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari -3,8% (2020) menjadi 5,02% (2024).
2. PDRB per kapita naik dari Rp123,46 juta menjadi Rp161,42 juta.
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 79,89—tertinggi di Sumatera.
4. Angka kemiskinan turun menjadi 4,78%.
5. Tingkat pengangguran menurun dari 6,8% (2023) menjadi 6,39% (2024).
6. Indeks kualitas lingkungan hidup meningkat menjadi 75,05 (2024).
Visi dan Misi RPJMD 2025-2029
RPJMD Kepri 2025-2029 mengusung visi Kepulauan Riau Maju, Makmur, dan Merata, yang dijabarkan dalam lima misi utama:
1. Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi berbasis maritim.
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah.
3. Memperkuat sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkarakter.
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan berbasis teknologi.
5. Mengembangkan budaya Melayu serta menjaga ekologi untuk pembangunan berkelanjutan.
Sinergi Pembangunan dan Pendanaan
Menteri PPN/Kepala Bappenas yang diwakili oleh Arifin Rudiyanto menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan business as usual.
Diperlukan inovasi dalam pemanfaatan potensi ekonomi daerah, penguatan kerja sama antarwilayah, serta diversifikasi sumber pendanaan, termasuk investasi swasta dan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Bagus Agung Herbowo, menyoroti pentingnya RPJMD berbasis data yang akurat dan indikator kinerja yang jelas.
Komitmen Pemprov Kepri
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekdaprov Adi Prihantara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak seluruh pemangku kepentingan memberikan masukan konstruktif agar RPJMD 2025-2029 menjadi pedoman komprehensif bagi pembangunan Kepri lima tahun ke depan.
“Semoga penyusunan RPJMD tahun ini berjalan lancar sesuai jadwal yang telah direncanakan. Untuk itu, perlu diperhatikan cascading yang jelas dari mulai visi, misi, tujuan, sasaran hingga program pembangunan,” kata Sekdaprov Adi.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan oleh Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda, akademisi, tokoh masyarakat, dan pimpinan organisasi sebagai bentuk dukungan terhadap RPJMD Kepri 2025-2029. (*)