Disparbud Tak Punya Data Turis
Delta Kepri –Turis asal Singapura yang disambut pagi itu berjumlah 78 mengunakan kapal Fery Queen Star 2 dari Singapura pukul 09.45. Penyambutan ditandai dengan memakaikan tanjak ke turis tersebut.
Lis mengatakan, kondisi serta peluang yang mengubah brand disuatu daerah tersebut termasuk Kota Tanjungpinang untuk dikunjungi wisman. Dulu, Tanjungpinang dikenal sebagai pusat perdagangan dan jasa. Pusat perdagangan dan jasa merupakan brand Tanjungpinang.
Saat ini, Tanjungpinang banyak memiliki tempat bersejarah. Mulai dari makam pahlawan hingga peninggalan bersejarah lainnya. Baik itu, ada di Pulau Penyengat, Kota Rebah, Pulau Basing dan masih banyak lagi destinasi wisata yang perlu di kembangkan lagi di Tanjungpinang.
Dengan adanya kondisi serta peluang seperti ini, ia akan jadikan Kota Tanjungpinang sebagai daerah pariwisata. Baik itu wisata seni, budaya serta kuliner. ”Ini saja yang kita kosentrasi dulu Tanjungpinang jadi kota pariwisata,” kata Lis, Senin (1/1).
Intinya, kata lis, tingkatkan dulu sarana serta prasarana di destinasi wisata tersebut. Salah satunya seperti di Pulau Penyengat yang sudah dilakukan penataan. ”Kita benahi akses jalan di Pulau Penyengat,” terang dia.
Yang perlu diingat, tegas dia, peningkatan kunjungan turis tidak serta merta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tanjungpinang. Tetapi, kunjungan turis bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Tanjungpinang. Kuliner salah satunya. ”Tidak mungkin turis tak jajan di Tanjungpinang,” sebut dia.
Sementara itu, Sekretaris Disparbud Kota Tanjungpinang, Raja Kholidin belum memiliki data kunjungan turis ke Tanjungpinang sepanjang tahun 2017, saat ditanya oleh awak media.
”Nanti saja (data kunjungan turis ke Tanjungpinang, red). Saya belum ada pegang. Kita minta data ke BPS dulu. Nanti, tanggal 10 ini ya, saya kasih. Biar semuanya lengkap,” singkat Raja Kholidin sambil berjanji dengan jurnalis ini untuk memberikan data kunjungan turis ke Tanjungpinang.(DK/TP)