TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Debat kedua Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang berlangsung panas dan penuh gagasan, di Hotel CK, Senin (18/11/2024) kemarin malam.
Dalam kesempatan itu, Lis Darmansyah dan Raja Ariza tampak menitikberatkan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelayanan publik untuk mendukung transformasi digital.
“Sistem digital yang baik tidak akan efektif jika SDM-nya tidak kompeten. Pelatihan dan pengembangan karakter aparatur jadi prioritas kami memastikan pelayanan publik dapat berjalan maksimal,” jelas Lis Darmansyah.
Lis juga mengakui tantangan yang dihadapi dalam pengembangan digitalisasi ialah keterbatasan anggaran.
“Kita harus realistis. Pengembangan teknologi memerlukan biaya besar, tetapi kami optimistis dengan perencanaan yang matang, kita dapat mewujudkannya,” tambahnya.
Raja Ariza juga menambahkan, pelayanan publik harus lebih ramah, cepat, dan efisien, terutama di pusat-pusat pelayanan.
“Kami ingin memastikan masyarakat merasa nyaman dan dihargai ketika mengakses layanan pemerintah,” ujarnya.
Berbeda dengan Lis – Raja, Rahma Rizha menekankan pentingnya membangun sistem terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik di Tanjungpinang.
“Selama ini, pelayanan publik kita masih berjalan secara terpisah. Kami akan membangun infrastruktur digital yang terintegrasi, memperkuat perangkat IT, serta memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir,” ujar Rahma, Senin (18/11/2024).
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan fisik yang mendukung digitalisasi, seperti gedung Mal Pelayanan Publik (MPP).
“Harus ada bukti nyata, seperti MPP, agar masyarakat bisa merasakan pelayanan yang cepat, responsif, dan sesuai dengan budaya Melayu yang jujur dan transparan,” tambahnya.
Rizha Hafiz menambahkan, Rahma dan Rizha juga berkomitmen mempermudah pengurusan dokumen seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui layanan satu pintu.
“Kami ingin memastikan proses digitalisasi berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Komitmen menuju Tanjungpinang yang lebih maju dari kedua paslon sama-sama menawarkan solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui digitalisasi.
Rahma – Rizha fokus pada pembangunan infrastruktur fisik dan integrasi sistem, sementara Lis-Raja menitikberatkan pada peningkatan kompetensi SDM.
Debat ini memberikan gambaran kepada masyarakat Tanjungpinang tentang prioritas dan visi kedua paslon dalam membawa kota ini menuju masa depan yang lebih baik.
Pemilih diharapkan dapat menentukan pilihan berdasarkan visi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. (DK)