HeadlineTanjungpinang

LAM Kepri Pasangkan Tanjak ke GM Baru Pelindo Tanjungpinang, Simbol Anak Angkat Melayu

×

LAM Kepri Pasangkan Tanjak ke GM Baru Pelindo Tanjungpinang, Simbol Anak Angkat Melayu

Sebarkan artikel ini
Momen hangat dan penuh makna terjadi dalam silaturahmi antara Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Tanjungpinang dan jajaran General Manager PELINDO, Selasa (15/7/2025)/f-indra

TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Momen hangat dan penuh makna terjadi dalam silaturahmi antara Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Tanjungpinang dan jajaran General Manager PELINDO, Selasa (15/7/2025).

Agenda ini sekaligus menandai pergantian pucuk pimpinan PELINDO Cabang Tanjungpinang, melalui prosesi pemasangan tanjak khas Melayu Kepri “Dendam Tak Sudah”.

Dato’ Yudi Irawan, Panglima Hulubalang LAM Tanjungpinang, secara langsung memasangkan tanjak kepada Adittya Gusmara, GM PELINDO yang baru.

Sementara Dato’ Wan Rafiwar, selaku Dewan Penasehat LAM, memasangkan tanjak kepada GM sebelumnya, Tonny Hendra Cahyadi, sebagai bentuk penghormatan adat atas pengabdian yang telah dijalankan.

“Tanjak dikenakan kepada tamu sebagai bentuk penghormatan tertinggi dari masyarakat Melayu. Ini menandakan bahwa tamu dianggap penting, dihormati, dan telah menjadi bagian dari keluarga besar Melayu,” ungkap Dato’ Yudi.

Senada dengannya, Dato’ Wan Rafiwar menambahkan bahwa pemasangan tanjak bukan sekadar seremoni, tapi simbol bahwa tamu telah diterima dalam lingkungan adat dan budaya Melayu.

“Tamu yang dipakaikan tanjak dianggap sebagai anak angkat atau saudara. Ini juga menyiratkan harapan agar mereka selalu menjaga etika, kebijaksanaan, dan nama baik,” ujarnya.

Tonny Hendra Cahyadi menyampaikan terima kasih atas dukungan dan tunjuk ajar yang diterimanya selama menjabat di Tanjungpinang, sebelum melanjutkan amanah baru di PT Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, wilayah kerja Pelindo Regional Dua.

Sementara itu, Adittya Gusmara, yang sebelumnya bertugas di Kantor Pusat PT Pelindo Multi Terminal Medan-Belawan, menyampaikan harapannya untuk bisa diterima sebagai bagian dari masyarakat Tanjungpinang.

“Saya merasa terhormat dan berharap bimbingan serta nasihat dari para tetua adat selama saya mengemban amanah di sini,” katanya penuh harap.

Prosesi adat ini menjadi simbol harmonisnya hubungan antara pelaku industri pelabuhan dengan masyarakat adat setempat.

Tradisi ini juga menunjukkan kearifan lokal dalam menjalin kolaborasi lintas sektor, antara pelabuhan dan masyarakat Tanjungpinang.

Penulis : Indra

Editor : Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *