BATAM, deltakepri.co.id – Anggota Bidang Infrastruktur Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mouris Limanto, menunjukkan komitmen tinggi dalam menangani persoalan banjir dan longsor yang kerap melanda sejumlah wilayah di Kota Batam.
Sebagai langkah konkret, Mouris telah melakukan peninjauan langsung ke berbagai titik rawan banjir di seluruh kecamatan selama 18 hari terakhir.
Peninjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab utama banjir, mengevaluasi langkah penanggulangan yang telah dilakukan, serta menyusun solusi menyeluruh yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pada Minggu (18/5/2025), usai menjalankan ibadah pagi di Gereja, Mouris melanjutkan agenda peninjauan di wilayah Kecamatan Sei Beduk.
Peninjauan ini merupakan arahan langsung dari Bapak Kepala BP Batam, Amsakar Achmad dan Ibu Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra.
“Kami memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan persoalan banjir dan longsor di Kota Batam,” ujar Mouris.
Dari hasil peninjauan, Mouris mengungkapkan sejumlah penyebab utama banjir di Batam, mulai dari kondisi topografi berupa cekungan, saluran drainase yang tidak memadai, tumpukan sampah, hingga bangunan liar yang berdiri di atas Garis Sempadan Sungai (GSS).
Sebagai solusi jangka menengah dan panjang, BP Batam akan mendorong pembangunan saluran drainase baru dan kolam retensi.
Bahkan, kolam retensi yang direncanakan tidak hanya berfungsi menampung air, tetapi juga akan difungsikan sebagai taman publik untuk meningkatkan estetika kota.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan berkoordinasi dengan Pemko Batam untuk pengerukan saluran air menggunakan alat berat,” tambah Mouris.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, dalam rapat koordinasi sebelumnya.
Mouris menegaskan bahwa penyelesaian persoalan banjir adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk hadir dan memberikan solusi nyata kepada masyarakat. (*)