BATAM, deltakepri.co.id – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam, Kavi Anshary, menegaskan tidak ada ruang bagi PWI tandingan di Kota Batam pasca terselenggaranya Konferensi Kota (Konferkot) Batam pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Golden Prawn Seafood Bengkong.
Pernyataan ini disampaikan Kavi menanggapi rencana penyelenggaraan Konferkot versi lain oleh pihak yang disebutnya tidak bertanggung jawab, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 27 April 2025.
“Sesuai PD-PRT PWI, legitimasi ada di tangan kami. Tidak boleh ada PWI tandingan di Kota Batam ini. Kami imbau kepada pihak tersebut untuk menahan diri dan tidak menggelar Konferkot agar situasi tetap kondusif,” tegas Kavi, Jumat (25/4/2025).
Lebih lanjut, Kavi menjelaskan bahwa penegasan tersebut berlandaskan keputusan resmi Dewan Kehormatan PWI Pusat yang telah memberhentikan Hendri CH Bangun sebagai anggota PWI. Keputusan tersebut otomatis menggugurkan jabatannya sebagai Ketua PWI Pusat.
“Pemberhentian itu berdasarkan Surat Keputusan Dewan Kehormatan PWI Pusat No.50/VII/DK/PWI-P/SK-SR/2024. Ini adalah keputusan final dan mengikat akibat pelanggaran etik berat, yaitu keterlibatan dalam dana cashback UKW BUMN,” ungkap Kavi.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, juga telah memberhentikan Andi Gino dari jabatannya sebagai Ketua PWI Kepri.
“Jadi, tidak ada dasar hukum maupun etika bagi pihak mana pun selain kepengurusan resmi hasil Konferkot Februari lalu untuk mengadakan Konferkot susulan. Jika tetap dilaksanakan, maka itu ilegal,” tambahnya.
Kavi menegaskan bahwa jika kegiatan ilegal itu tetap berlangsung, maka seluruh pengurus dan anggota PWI Batam siap melakukan tindakan tegas, termasuk pembubaran kegiatan tersebut.
Senada, Sekretaris PWI Kota Batam, Romi Candra, mengajak seluruh anggota untuk kompak menolak Konferkot ilegal tersebut.
“Kita harus bersatu menjaga marwah organisasi. Jangan sampai nama baik PWI Kota Batam tercoreng oleh tindakan yang tidak sah,” ujarnya. (*)
