Delta Kepri – Pengurus Daerah XXXI Keluarga Besar FKPPI Kepulauan Riau menyampaikan rasa keprihatinan dan kepedulian sekaligus melaknat pelaku bom bunuh diri oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab di tiga lokasi tempat beribadah umat Nasrani Kota Surabaya, belum lama ini.
Ketua KB FKPPI Kepri, Irwan Panggabean merasakan kejadian tersebut sangatlah menyayat hati,dimana orang-orang yang tidak berdosa dan bersalah, yang ingin menghadap Tuhannya pada hari itu harus terkena bom bunuh diri.
“Fenomena ini membuat mata kita lebih terbelalak dan tentunya tidak dapat diduga bahwasanya gerakan Terorisme saat ini sudah mengarah dengan konsep membawa anak yang masih di bawah usia,” ucap Irwan Panggabean.
Ia juga tidak meyangka selain menyerang tiga tempat ibadah yang ada di kota itu, para pelaku teror ini juga menyerang dua markas besar kepolisian di dua daerah yang berbeda.
“Mereka ini terbilang nekat, selain membombardir tiga gereja, mereka secara biadab menyerang Mapoltabes Surabaya dan Mapolda Riau yang baru saja terjadi hari ini,” katanya.
Hal ini, kata Irwan, perbuatan yang tidak berkeprikemanusiaan dan dilakukan oleh para pelaku yang mengatasnamakan Jihad dan membawa agama islam.
Dalam Hadist dikatakan bahwa Islam mengecam keras pembunuhan dan menghilangkan nyawa-nyawa mahluk hidup ciptaan Allah SWT apalagi yg di bunuhnya orang Islam dan ia akan mendapat hukuman yang paling berat di hari kiamat.
“Allah berfirman mengenai orang yang membunuh apalagi diketahui orang Islam, di hari kiamat kelak para pembunuh dan orang-orang yang menghilangkan nyawa akan diadili pertama kali, sesuai Rasulullah bersabda: “Kasus yang pertama diadili di hadapan Allah pada hari kiamat ialah masalah darah (Pembunuhan),” (Hadits riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah dan Turmudzi,” ucapnya.
Pria yang akrap disapa IWP ini meminta agar aksi maupun gerakan Terorisme tidak melebar luas ke Daerah Provinsi Kepri.
“Maka kami jajaran Pengurus Daerah FKPPI Kepri akan bersinergi dan bekerja sama dengan FKPT Provinsi Kepri untuk turun ke lapangan mendeteksi dan mencari informasi di tengah masyarakat terhadap adanya warga asing yang tentunya bisa mencurigakan ataupun mendeteksi dini pergerakan yang berbau Radikalisme,”
“Sehingga aksi nyata turun kelapangan dengan menggandeng Stake Holder seperti FKPT Provinsi Kepri yang nota bene membidangi Pencegahan dini masuknya paham Terorisme di Provinsi Kepulauan Riau paling tidak bisa sedikit banyak bisa melaporkan dan memberikan informasi kepada pihak Kepolisian,” jelasnya. (**)