BintanHuKrim

Kasus Perampokan Kampus STAIN Sultan Abdurrahman Belum Ada Titik Terang

×

Kasus Perampokan Kampus STAIN Sultan Abdurrahman Belum Ada Titik Terang

Sebarkan artikel ini
Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman di Jalan Lintas Barat, Kabupaten Bintan

Deltakepri.co.id|Bintan – Polres Bintan hingga saat ini belum berhasil menangkap pelaku dugaan perampokan yang terjadi di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman di Jalan Lintas Barat, Kabupaten Bintan yang mana kejadian tersebut terjadi pada 10 Juni 2022 lalu.

Dari kejadian tersebut beberapa orang menjadi korban penyekapan, satu diantaranya merupakan Dosen bahkan salah satu mahasiswa selain menjadi korban penyekapan juga menjadi korban penganiayaan oleh pelaku perampokan.

Kasat Reskrim Polres Bintan AKP Andrian Nikki saat dikonfirmasi hanya menyebutkan jika perkara tersebut masih dalam penyelidikan namun keberadaan para pelaku yang diduga lebih dari 2 orang tersebut tidak kunjung diketahui.

“Sampai sejauh ini belum, kita masih melakukan penyelidikan,” ucap Andrian Nikki selaku kasat Reskrim Polres Bintan.

Sebelumnya Kapolres Bintan, AKBP Tidar Wulung Dahono menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus.

Pasalnya, ada hal yang menjadi kendala untuk mengungkap kasus lantaran aksi para pelaku tidak terdeteksi alat informasi dan teknologi (IT).

“Jadi ada beberapa kendala yang kita hadapi, diantaranya support masalah IT. Dimana para pelaku tidak terdeteksi untuk pemakaian IT, dan hal lain yang tidak bisa kita sampaikan disini,” terangnya, Rabu (06/07/2022) lalu.

Lanjutnya, saat ini dalam melakukan penyelidikan pihaknya menggunakan cara konvensional menyelidiki kasus perampokan di kampus STAIN Sultan Abdurrahman.

“Kita masih terus melakukan penyelidikan secara bertahap,” ucapnya.

Dari kejadian tersebut pelaku terduga perampokan tersebut membawa kabur uang tunai Rp 700 ribu milik paravkorban yang diambil pelaku dalam dompet selain itu server cctv juga menjadi sasaran pelaku diduga untuk menghilangkan jejak sehingga sampai saat ini pelaku belum juga diketahui keberadaannya.

“Kalau untuk berkas-berkas penting milik STAIN Sultan Abdurrahman tidak ada yang hilang. Hanya server dan uang sekira Rp 700 ribu, itu pun diambil dari dompet penjaga kampus,” terangnya.

Tidar juga menambahkan, bahwa terkait jejak sidik jari pihaknya masih terus menelusuri.

Sebab jejak sidik jari yang ditemukan masih banyak bekas sidik jari dari pihak kampus yang ditemukan saat itu.

“Jadi belum ada mengarah ke jejak sidik jari pelaku, dan masih diselidiki,” jelasnya

Ia pun berharap kasus perampokan di kampus STAIN Sultan Abdurrahman bisa segera terungkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *