Foto: Jalan menuju Dusun Senempek
Delta Kepri – Warga Dusun Senempek, Desa Limbung, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau merasa kecewa atas janji yang pernah disampaikan Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar ketika safari Ramadhan di Masjid Al Taqwa, Dusun Senempek pada tahun 2017 lalu.
Ketika itu, Nizar yang melakukan safari Ramadhan perdananya di Pulau Lingga berjanji dihadapan seluruh warga setempat bahwa pengaspalan jalan menuju Desa tersebut masuk sebagai prioritas APBD-Perubahan 2017.
Sayangnya di APBD-Perubahan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-PKP) Lingga hanya melakukan pengerjaan jalan Senempek-Sambau dengan alasan waktu yang terlalu singkat, melihat pencairan terjadi hampir memasuki ujung tahun.
Mendengar hal itu, warga pun tidak menuntut banyak. Namun, mereka berharap pada di tahun 2018 ini, jalan yang mereka dambakan dapat dilakukan pengaspalan.
Terlebih lagi ketika mendengar komentar Anggota Komisi II DPRD Lingga Sui Hiok, yang menyebutkan, jalan Senempek sudah masuk pada APBD Lingga tahun 2018.
Sementara itu, Kepala Desa Limbung, Andi Mulya mengaku, masyarakat Dusun Senempek sebenarnya tidak mempermasalahkan jika jalan menuju Dusun Centeng yang dilakukan pengaspalan. Karena masih dalam satu Desa yang sama.
Akan tetapi, lanjutnya, menginggat sebelumnya Nizar pernah berjanji akan memperhatikan jalan Senempek, yang menjadi pertanyaan warga, mengapa jalan menuju Centeng yang mendapatkan jatah tersebut.
“Baik Centeng, atau pun Senempek satu Desa Limbung, Centeng pun diaspal, kita tidak ada masalah, tapi sebenarnya yang harus diperhatikan itu prioritas. Yang mana diprioritaskan terlebih dahulu,” ujar Andi Mulya mewakili warganya, Rabu (17/1/2018).
Dia mengungkapkan, jalan menuju Centeng yang berada di samping PLN itu tidak pernah diusulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
“Kalau pun ada itu dalam usulan paling belakang sekali, tapi saya cek itu memang tidak ada usulan, kok bisa keluar. Justru yang menjadi prioritas utama itu dalam musrenbang tetap jalan Senempek,” ujar dia.
Sebenarnya warga di Kampung penghasil Gonggong itu tidak marah jika sebelumnya Wakil Bupati Lingga tidak berjanji kepada mereka ketika safari Ramadhan tahun lalu.
“Jadi orang ini nagih karena sudah berjanji. Kalau sebelumnya tidak berjanji seperti zaman-zaman dahulu, walaupun bahasanya kalau, itu tidak ada yang marah. Ini jelas masyarakat kecewa,” katanya.
Sejauh ini, untuk mendapatkan jalan yang layak dilewati baik hujan maupun panas, beberapa waktu lalu warga Dusun Senempek melakukan gotong royong bersama dengan menambuk jalan tersebut dengan bebatuan.
“Memang kemarin, karena jalan sudah memperihatinkan untuk dilewati, terutama anak-anak sekolah, jadi kemarin kami mengambil inisiatif bersama warga untuk memperbaiki yang rusak-rusak berat,” ujarnya.
Diketahui, DPUPR-PKP Lingga melalui anggaran APBD 2018 telah melakukan proses lelang Peningkatan Jalan Sp PLN Centeng Desa Limbung dengan anggaran sebesar Rp5.443.011.000.
Padahal untuk akses darat menuju Dusun Centeng dari jalan utama Lintas Timur itu telah teraspal mulus hingga masuk ke dalam kampung.
Dengan adanya pelelangan Peningkatan Jalan Sp PLN Centeng Desa Limbung ini, ada dua jalan masuk ke kampung tersebut.
Sementara jalan menuju Dusun Senempek yang hanya satu-satunya itu belum juga mendapat sentuhan dari pemerintah daerah. (Simarmata)