Saat Perjalanan di Laut Anambas
Delta Kepri –Gubernur H Nurdin Basirun langsung memimpin rapat terbatas dengan sejumlah kepala OPD dalam rangkaian kunjungan ke Kabupaten Anambas, akhir pekan lalu. Nurdin ingin memastikan, selain mengantar bantuan untuk korban longsor dan banjir, kepala-kepala OPD bergerak ke masyarakat sesuai tupoksi mereka.
“Kawan-kawan sudah liat sendiri apa yang harus dibuat untuk masyarakat. Lakukan yang terbaik dengan program kegiatan yang memberdayakan,” kata Nurdin saat membuka rapat di atas Kapal Seven Stars Island. Kapal berlayar selama 18 jam pulang pergi Tanjungpinang-Anambas-Tanjungpinang.
Tampak hadir dalam rapat itu Staf Ahli Samsuardi, Kadis PU Abu Bakar, Kadisperindag Burhanuddin, Kadis Kelautan dan Perikanan Edy Sofyan, Kadis Pemukiman Heru Sukmono, Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Ahmad Izhar, Kadis Sosial Doli Boniara, Kepala Badan Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Misni, dan Karo Humas Protokol Penghubung Nilwan.
Nurdin ingin bantuan atau kegiatan di Anambas, misalnya memberi efek besar bagi pergerakan ekonomi. Sinergi antar OPD juga harus diperkuat sehingga bantuan dan kegiatan saling mendorong pada kemajuan dan kebaikkan.
“Cari yang efektif dan ekonomis, sehingga sesuai dengan nilai kerja masyarakat penerima dan bisa sejahtera. Kalau berpikir ego dan kepentingan masing-masing nanti tak jalan,” kata Nurdin.
Dinas PU dan Dinas Pemukiman diminta Nurdin untuk cepat mengkaji membuat program masyarakat yang ada di alur air kawasan permukiman yang terkena banjir. Sinergi Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan perlu diperkuat sehingga memberi pengaruh pada masyarakat yang sehat.
Dari Dinas Perindag, Nurdin mendapat laporan langsung pembangunan pasar-pasar rakyat. Nurdin berpesan agar lokasi untuk pembangunan pasar harus membuat keuntungan para pedagang. Jangan sepi setelah dibangun.
Nurdin juga minta agar ada kapal yang bisa membawa hasil ikan ke pasar di Tanjungpinang dan Anambas tanpa memberatkan nelayan-nelayan. Malah harus memungkinkan dengan barang-barang lain dan saat kembali membawa kebutuhan masyarakat.
Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan, Nurdin menyampaikan tentang dialog dengan nelayan Anambas yang meminta bantuan perikanan. Apalagi bantuan yang diminta untuk mencari nafkah dengan kearifan lokal. Misalnya pancing ulur atau rawai dan radio.
“Mereka dalam mencari nafkah, melaut tetap menjaga lingkungan dan kearifan lokal,” kata Nurdin.
Nelayan memang mengeluh kepada Nurdin tentang nelayan dari luar yang menggunakan pukat untuk menangkap ikan. Mereka takut pukat itu merusak pencarian ke depannya. Karena ikan-ikan kecil juga terus terangkut dengan pukat. Malah di kawasan mereka penangkapan dengan jaring tidak ada. Karena itu bantuan yang diminta nelayan hanya pancing ulur atau rawai.
Selain itu, Nurdin juga berpesan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memberi perhatian besar bagi anak-anak, terlebih di kawasan perbatasan. Nurdin ingin wawasan kebangsaan harus kuat.
“Bantu orang tua dengan sekolah baik-baik, mengaji, bergotong royong,” pesan Nurdin ketika menghadiri pencanangan Anambas sebagai Kabupaten Layak Anak, sebelum berlayar.
Nurdin ingin kerawanan daerah perbatasan terhadap masuknya bahaya narkoba juga diantisipasi. Semua harus berperan aktif agar generasi negeri ini terhindar dari “jajahan” narkoba.
“Narkoba menjadi salah satu cara mereka menghancurkan negeri ini. Kita harus antisipasi sejak dini. Semua berperan menjaga generasi Kepri tumbuh dengan baik dan penuh kegembiraan,” kata Nurdin.(DK/Humas)