Bintan, deltakepri.co.id – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah melakukan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi untuk nelayan di Kabupaten Bintan, Selasa (11/06/2023).
Penambahan BBM jenis Bio Solar Subsidi telah dilakukan Pemprov Kepri untuk para nelayan namun, dengan adanya penambahan tersebut justru para nelayan sangat sulit mendapatkannya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya telah mengajukan penambahan kuota ke SKK Migas namunkenapa masih sulit didapatkan oleh nelayan.
“Nanti kita cek, kenapa masih saja kekurangan dimana kegiatan SKK Migas selalu diadakan di adakan di Kepri” Jelasnya.
Ansat juga meminta dengan tegas kepada aparat penegak hukum untuk melakukan pemantauan dan lakukan tindakan tegas jika menemukan adanya tindakan mafia migas.
“Saya minta kepada penegak hukum untuk menindak tegas para mafia migas khususnya di Bintan dimana kuaota BBM telah ditambahkan namun nelayan masih alami kekurangan” tegas Ansar saat diwawancarai awak media, kemarin dalam acara penyerahan bantuan dana insentif di Bintan.
Sementara itu, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan, Syukur Haryanto menyebutkan jika saat ini para nelayan alami kesulitan mendapatkan solar untuk melaut dikarenakan kuota yang berada di SPBN dan SPBU tidak mendapatkan kuota bahan seringa kosong.
“Dalam sehari kuota nelayan menadapat 35 liter sesuai kapasitas GTnya. Dengan kosonganya kuota nelayan biasanya membeli solar non Subsidi seharga Rp8.500 hingga Rp 12ribu” terangnya.
Diektahui, para nelayan telah memiliki kartu kendali namun solar yang dibutuhkan tidak pernah ada bahkan para nelayan mempertanyaknan kemana solar subsidi tersebut.
“Inilah yang menjadi pertanyaan kita solar habis itu kemana, soalnya sudah ada kartu kendali dan mempunyai kuota. Masak kita punya kartu kendali dan memiliki kuota, tapi ketika membeli tidak dapat, itu tidak masuk akal,” ungkapnya.***