Delta Kepri – Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau melalui seksi pencegahan dan pengendalian penyakit melakukan survey vektor untuk mengidentifikasi breeding place (tempat sarang nyamuk). Jumat, (06/12).
Adapun tim survey ini adalah Tim Program P2M Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tim Program P2M Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Tim Puskesmas P2M Malaria Kabupaten/Kota. Lokasi titik survey merupakan tempat-tempat yang dicurigai atau daerah yang diduga sebagai tempat perindukan sarang nyamuk.
Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap munculnya berbagai masalah sosial dan ekonomi.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit dan virus tersebut.
Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium dan Virus Dengue akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Di Indonesia kasus DBD berfluktuasi setiap tahunnya dan cenderung semakin meningkat angka kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas. Pada tahun 2014 DBD berjangkit di 433 Kabupaten/Kota dengan angka kesakitan sebesar 39,83 per 100.000 penduduk, namun angka kematian dapat ditekan di bawah 1 persen, yaitu 0,90 persen.
Program pengendalian penyakit malaria selain dengan cara pengobatan terhadap penderita, dilakukan pula dengan cara pengendalian vektornya. Dengan demikian pengendalian vektor, merupakan usaha yang penting didalam pengendalian penyakit malaria. (**)