Deltakepri.co.id|Jakarta – Pasca kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono ke Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (18/10/2022) lalu.
Gubernur Ansar diketahui tidak sempat mendampingi Trenggono karena sedang mempromosikan investasi Kepri di Turki bertemu langsung mantan Wakil Menteri Pertahanan di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (02/11/2022).
Ansar kini menemui kembali Menteri Trenggono untuk menindaklanjuti program-program Kementerian KKP yang terangkum dalam 5 Program Ekonomi Biru di Kepri khususnya.
Memang sewaktu kunker di Tanjungpinang, Ibukota Provinsi Kepri, Menteri Trenggono sengaja hadir sempena Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) yang dimulai tahun 2022 ini.
“Gernas BCL ini merupakan implementasi salah satu dari lima desain program ekonomi biru Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Menteri Trenggono saat itu.
Selain pengelolaan sampah laut melalui Gernas BCL, ungkap dia, program KKP yang masuk dalam ekonomi biru antara lain perluasan kawasan konservasi tertutup, penangkapan ikan terukur, pengembangan budidaya, dan program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Sementara itu, Ansar dalam pertemuannya menyebut seluruh program ekonomi biru KKP cocok diterapkan di Kepri lantaran 96 persen wilayahnya merupakan lautan dan ini demi keberlangsungan kesehatan laut namun tetap dapat dimanfaatkan aspek ekonominya.
“Sesuai namanya, Ekonomi Biru yang mencerminkan laut yang sehat dan kaya, dimana program-programnya akan menjamin kelestarian laut, dan aspek ekonomi untuk masyarakat dapat dipertahankan,” ujar Ansar.
Misal, dua hari sebelumnya Ansar ikut dalam panen raya Ikan Bawal Bintang sebanyak 10 ton dilanjutkan dengan tebar benih ikan kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA) Kampung Budidaya Perikanan Kampung Keter Tengah, Tembeling, Bintan.
Ini juga merupakan implementasi nyata program ekonomi biru dalam hal pengembangan budidaya di Kepri.
“Kampung budidaya nelayan jadi program ekonomi biru KKP untuk menjawab persoalan orientasi sebagian besar nelayan di Kepri sebagai nelayan tangkap, yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan tidak dapat dipastikan hasilnya,” ungkapnya.
Menteri Trenggono pun menyampaikan bahwa dukungan penuhnya terhadap implementasi program ekonomi biru di Kepri. Komitmennya dibuktikan dengan hadirnya ia secara langsung dalam Gernas BCL.
Menteri Trenggono mendorong Pemprov Kepri memprioritaskan pengembangan budidaya perikanan, mengembangkan kampung-kampung budidaya nelayan lebih banyak lagi.
“Ini akan mendorong Kepri menjadi lumbung ikan di wilayah barat Indonesia. Dengan prioritas budidaya, nantinya setiap daerah di Kepri berpotensi memiliki komoditi unggulan di bidang kelautan dan perikanan,” harapnya.