Delta Kepri – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Widiastadi Nugroho dan rombongan melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Rabu (30/8).
Widiastadi mengatakan kunjungannya merupakan kegiatan menggali informasi terkait pembebasan lahan seperti pembangunan jembatan Surabaya – Madura (Suramadu).
“Kami ada rencana membangun Jembatan Batam – Bintan. Selain itu kami juga ingin mengetahui tata cara pembebasan lahan disini. Karena hal ini yang menjadi kendala di Kepri,” kata politisi PDIP yang akrab disapa Iik ini.
Tak hanya soal pembebasan lahan, Komisi III yang hadir bersama Dinas PU Kepri juga mempertanyakan soal ganti rugi lahan warga.
“Ganti rugi ini penting, karena biasanya masalah ganti rugi kerap menjadi masalah dimanapun,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Anggota komisi III Asep Nurdin juga turut menanyakan soal perawatan jalan.
“Setelah selesai, berapa persen yang di anggarkan dan dialokasikan dari APBD untuk pemelirahan jalan,” tanya Asep.
Menanggapi pertanyaan legislator Kepri tersebut, Kabid Bintek Dinas PU Provinsi Jawa Timur Martin Ma’ruf menyampaikan bahwa Pemprov Jatim selalu berkoordinasi dengan Pemerintah pusat selama pembangunan jalan Suramadu berjalan.
Menurutnya, saat ini sudah ada peraturan baru yang menjamin pemerintah tetap menjalankan program pembebasan lahan.
“Jadi, kalau sudah ada penetapan lokasi, pemerintah sudah dapat membangun lokasi. Masalah ganti rugi, dititipkan di pengadilan setelah mendapat keputusan pengadilan khusus,” kata Martin.
Sedangkan untuk masalah perawatan, telah dibentuk Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS).
Badan ini bertanggungjawab terhadap pengembangan wilayah yang dilewati oleh jalan Suramadu tersebut.
Dalam kunjungan ini, turut hadir anggota Komisi III lainnya, diantaranya Sahmadin Sinaga, Suryani dan Asep Nurdin. Hadir juga Raja Bakhtiar, dan Raja Astegena.
Dikutip dari Wikipidia, Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.
Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian, yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan ini diresmikan awal oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini, 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini juga dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya.
Selain itu, secara bersamaan dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge. (**)