Di Hadapan Menko Luhut, Menko Mahfud dan Mendag Lutfi
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan agar semua pihak mengesampingkan ego sektoral demi kemajuan bangsa. Cita-cita yang akan diwujudkan sulit karena berbeda pandangan dan tujuan.
“Semua pekerjaan harus kita integrasikan guna menyatukan pendapat, pandangan dan keputusan agar capaian yang kita harapkan bisa terwujud dengan baik,” kata Menko Luhut di Bandara Hang Nadim, Batam, Kamis (18/3).
Menko Luhut menekankan itu setelah mendengar pemaparan Gubernur Ansar Ahmad tentang progres terkait percepatan pemulihan ekonomi di Kepri melalui aktivitas Labuh Jangkar, KEK Galang Batang dan Pembukaan Kawasan Pariwisata Lagoi & Nongsa.
Dalam kunjungan kerja ke Kepri, bersama Luhut hadir juga Menko Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dari Kepri tampak hadir Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Sekda Provinsi Kepri H. TS. Arif Fadillah, Pangkogabwilhan I Laksdya I Nyoman Gede Ariawan, Pangkoarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Kajati Kepri Hari Setiyono, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksma TNI Indarto Budiarto, Danguskamlabar Laksma TNI Yayan Sofian, Kabinda Kepri Brigjen Pol RC Gumay, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Ka Zona Barat Kamla Laskma TNI Hadi Pranoto dan Walikota Batam ex officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Tentang labuh jangkar, Gubernur Ansar menyampaikan perkembangan terkini di wilayah Kepri seperti Perairan Pulau Nipah, Perairan Karimun, Perairan Galang, Perairan Kabil Selat Riau, Perairan Tanjung Berakit dan Perairan Batam.
Selama Februari, untuk sementara diperoleh daerah sebesar Rp42 juta per hari atau Rp1,38 miliar. Ke depan Kepri menargetkan sebesar Rp700 juta per hari atau 255 miliar per tahun.
Pemprov Kepri mendukung penuh aktivitas labuh jangkar dengan membentuk satgas dan tim. Yang pertama membentuk Tim Satgas Pengawasan Labuh Jangkar yang dikomandoi oleh Dan Guskamlabar. Kemudian membentuk Tim Pengembangan Infrastruktur, Investasi dan Promosi Kawasan Labuh Jangkar. Pemprov Kepri juga akan melakukan penataan kawasan perairan.
Sebelum memaparkan perkembangan KEK Galang Batang, Gubernur Ansar memaparkan sejumlah kendala aktivitas labuh jangkar dan diharapkan dapat dicari jalan terbaiknya.
Di KEK Galang Batang, Gubernur Ansar menyampaikan perkembangan PT BAI yang terus meningkatkan investasinya dalam mendukung peningkatan pengolahan bauksit dan aluminum guna menaikkan nilai ekspor. Penambahan wilayah KEK seluas 2.500 hektar untuk mendukung infrastruktur dan kebutuhan kawasan seperti air dan listrik.
Di samping itu Gubernur menyampaikan harapan masyarakat untuk dibangun Politeknik yang nantinya lulusan Politeknik bisa diterima bekerja di PT BAI. Sehingga tenaga kerja lokal mampu memenuhi kekurangan yang ada.
“Kebutuhan tenaga kerja sebanyak 21 ribu orang dan saat ini baru terserap 4500 orang,” kata mantan Bupati Bintan ini.
Sementara pembukaan kawasan pariwisata masih difokuskan pada Lagoi dan Nongsa. Karena kawasan tersebut tidak berdekatan dengan kawasan pemukiman dan masyarakat. Pembahasan terkait pembukaan kawasan pariwisata terus dilakukan, baik dengan Kementerian Pariwisata, Singapura dan pengelola.
Menanggapi pemaparan Gubernur Ansar, Luhut minta kepada KSAL untuk membantu Tim Satgas Pengawasan Labuh Jangkar dalam memantau wilayah labuh jangkar. Karena itu penting dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara bila perlu penyediaan drone atau satelit untuk memantau ini semua.
Menurut Luhut, peran dan sinergitas bersama TNI-Polri sangat diperlukan dalam menjaga pertahanan negara dan keamanan guna menjamin investasi.
“Sepanjang aturan kita buat jelas dan terintegrasi ini akan menarik buat kapal untuk labuh jangkar di wilayah kita,” kata Luhut.
Luhut juga minta kepada pengelola KEK untuk terus meyakinkan para investor dalam berinvestasi. Agar nilai ekspor meningkat dan menambah devisa bagi negara. Dia juga mendorong pengelola KEK untuk menggunakan gas dan solar sel dalam pengoperasional yang menjadikan nilai tambah tersendiri.(Adv)