
Delta Kepri – Pengurus Daerah (PD) XXXI KB FKPPI Kepri hadir dalam Dialog Interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Tanjungpinang, Rabu (23/5) Siang tadi.
Dalam dialog interaktif tersebut, KB FKPPI bertujuan mensosialisasikan keberadaannya ditengah-tengah masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kota Tanjungpinang.
Ketua KB FKPPI Kepri Irwan Panggabean mengatakan, sejarah singkat berawal terbentuknya KB FKPPI Kepri di mulai dari peleburan GM dan Ormas FKPPI di Magelang Tahun 2015 lalu.
“Terbentuknya keluarga besar FKPPI Kepri pasca di lantiknya Kepengurusan PD XXXI KB FKPPI Kepri pada tanggal 28 April 2018 di Hotel Harmonie One Batam,” kata Irwan Panggabean.
Sementara itu, salah satu narasumber dari PD KB FKPPI Kepri Rio Rizanaldy juga mengungkapkan, kedepan akan dilakukan upaya konsolidasi ke tiap-tiap pengurus KB FKPPI di Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepri, dengan membentuk Pengurus Cabang hingga tingkat Rayon.
Selain itu, Wakil Ketua Bidang Bela Negara KB FKPPI Kepri Ferdinand Simamora, juga tidak lupa memberikan himbauan kepada masyarakat yang merupakan Keluarga Besar TNI-Polri untuk dapat bergabung bersama-sama membesarkan roda organisasi dengan cara mendaftar di Sekretariat KB FKPPI Kepri di Jalan Soekarno Hatta No 45 Kota Tanjungpinang.
Tidak hanya sampai disitu saja, di hari yang sama, PD KB FKPPI Kepri juga berkunjung dan di terima langsung oleh Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi, di Mapolres Tanjungpinang.
Hal ini, kata Irwan merupakan bagian agenda silaturahmi kepada salah satu pembina KB FKPPI yaitu Polri, dimana Kota Tanjungpinang merupakan Ibu Kota Provinsi.
“Puji syukur alhamdulilah Kapolres sangat mendukung adanya kehadiran KB FKPPI Kepri di Kota Tanjungpinang. Sehingga kedepannya kerjasama antar Polres dan FKPPI dalam mewujudkan kemanan dan ketertiban di wilayah Tanjungpinang, bisa disinergikan,” ucap Irwan Panggabean.
“Kedepan, harapan kami terhadap Kapolres Ucok, agar KB FKPPI Kepri bisa turut serta dalam mensukseskan sembilan program atensi dari Kapolri. Diantaranya, pencegahan masuknya gerakan radikalisme, terorisme, kampanye berita HOAX dan bahaya narkoba,” tambahnya. (IWP)