HeadlineKepriTanjungpinang

Wagub Kepri Lobi Pusat, Tuntaskan Blankspot dan Bangun Kawasan AI di Bintan

×

Wagub Kepri Lobi Pusat, Tuntaskan Blankspot dan Bangun Kawasan AI di Bintan

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, melobi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Nezar Patria, untuk percepatan penuntasan titik blankspot dan penguatan sinyal di Kepri.F-Diskominfo Kepri

TANJUNGPINANG, deltakepri.co.id – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, melobi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Nezar Patria, untuk percepatan penuntasan titik blankspot dan penguatan sinyal di Kepri.

Ia juga mengusulkan pengembangan kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data berskala nasional di Pulau Bintan.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (25/7), membahas dua agenda strategis.

Pertama, penuntasan 22 titik blankspot dan 124 daerah sinyal lemah yang tersebar di lima kabupaten, Bintan, Anambas, Lingga, Natuna, dan Karimun. Termasuk daerah 3T seperti Natuna, Anambas, Dabo, Tambelan, dan Lingga.

“Ini soal keadilan digital bagi masyarakat perbatasan dan terluar. Daerah 3T harus mendapat prioritas,” tegas Nyanyang.

Kedua, pengembangan kawasan AI dan pusat data nasional di Pulau Bintan.

Pemprov Kepri telah menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare di area eks tambang, dengan potensi energi terbarukan dan akses langsung ke kabel laut internasional.

“Bintan berpotensi jadi beranda digital NKRI. Ini bukan sekadar proyek digitalisasi, tapi lompatan strategis,” ungkap Nyanyang.

Ia menyebut proyek itu akan mencakup kebutuhan daya hingga 1 gigawatt, pemanfaatan data terbuka untuk layanan cloud, serta sinergi dengan Program Revitalisasi Nasional (PRN) di Tanjung Uban dan Kijang.

Menanggapi hal tersebut, Wamen Komdigi Nezar Patria menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemprov Kepri.

“Kami siap tindak lanjuti. Data lokasi blankspot dari Diskominfo Kepri sudah lengkap. BAKTI Komdigi akan segera bergerak,” kata Nezar.

Dirjen Teknologi Pemerintahan Digital, Mira Tayyiba, juga menilai pengembangan kawasan AI di Bintan sebagai proyek strategis.

Ia menegaskan keterlibatan aktif pemerintah daerah tetap diperlukan.

“Minimal 15 persen kontribusi dari Pemda harus ada sebagai bentuk kolaborasi. Skema ini mendorong keseimbangan antara pusat, daerah, dan swasta,” ujar Mira.

Ia juga menekankan perlunya pendekatan teknologi hijau dalam pembangunan pusat data.

“Kebutuhan daya AI sangat besar. Jadi, sistem pendingin dan sumber energi harus berbasis energi terbarukan,” tutupnya.

Penulis : Indra

Editor : Tahan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *