BINTAN, deltakepri.co.id – Lapas Kelas IIA Tanjungpinang terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan sebagai upaya membentuk karakter yang lebih baik dan membekali mereka dengan keterampilan yang berguna setelah bebas nanti.
Di ruang bengkel kerja, warga binaan terlibat dalam berbagai pelatihan keterampilan, seperti meubeler, melukis, menjahit, pengelasan, dan handycraft.
Mereka bekerja sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, dengan harapan keterampilan ini dapat menjadi sumber penghasilan di masa depan.
Hari ini, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Dedy Win Hernadi, didampingi Kasubsi Sarana Kerja, M. Ridho Perdana, menunjukkan hasil kerja warga binaan dalam bidang furnitur dan meubel.
Warga binaan mampu membuat berbagai perlengkapan rumah dan kantor sesuai permintaan pelanggan, menggunakan peralatan dan mesin yang disediakan oleh pihak lapas.
Dalam setiap prosesnya, mereka juga didampingi oleh petugas untuk memastikan keamanan dan keselamatan kerja.
Menurut Kasi Giatja, pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Tanjungpinang dilakukan secara terstruktur dan terencana dengan dukungan sarana serta kerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami terus mengembangkan sarana dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak agar program pembinaan ini dapat terus berjalan dan mengakomodasi minat warga binaan,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Tanjungpinang, Untung Cahyo Sidharto, berharap program ini dapat menjadi bekal bagi warga binaan setelah bebas nanti.
“Kami ingin mereka bisa bersaing di dunia kerja, bahkan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri agar tidak kembali ke jalur kriminalitas,” harapnya.
Dengan program pembinaan yang berkelanjutan, Lapas Kelas IIA Tanjungpinang optimis dapat mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih maju.
Warga binaan diharapkan bisa kembali ke masyarakat dengan keahlian baru dan semangat untuk hidup lebih baik. (*)
