Delta Kepri – Tidak banyak masyarakat mengetahui tentang Kherkof. Yakni, kuburan massal Belanda yang terletak dipusat jantung Kota Segantang Lada.
Ironis memang, bila diterawang dengan kondisinya pada saat ini. Padahal jika ditelisik lebih dalam, kuburan negri Kincir Angin ini merupakan awal berdirinya kolonialisme di Kota Gurindam, Jalan Kamboja, Kota Tanjungpinang.
Kuburan ini juga kerap tertutup rapat dan hanya ditumbuhi oleh ilalang usang layaknya tidak terawat.
Namun, saat dihimpun deltakepri.co.id, Plt Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Raja Kholidin mengaku telah menganggarkan tenaga honorer untuk bertugas membersihkan situs budaya tersebut.
“Ada juru jaganya yang menjaga dan membersihkan makam tersebut, dan dia sudah buat perjanjian untuk membersihkan makam itu,” kata Raja Kholidin, Kamis (1/6) sore.
Tidak hanya itu, Kholidin juga berjanji akan memanggil petugas yang merawat makam Kherkof.
Dan akan memberikan sanksi, bila memang terbukti tidak mematuhi pernjanjian yang telah disepakati.
“Nanti akan kita panggil dan saya akan suruh Kabidnya untuk melakukan pengecekan,” ucap Kholidin.
Sementara itu, Kholidin, sapaan akrabnya, masih enggan membeberkan berapa anggaran untuk merawat makam ini.
Ia mengungkapkan, bahwa biaya perawatan makam tersebut tergabung dengan anggaran Istana Kota Rebah dan berbagai situs sejarah lainnya di Kota Tanjungpinang.
“Tak salah saya ada, tapi nanti kita liat lagi DPA (Daftar Penggunaan Anggaran-nya), kalau tidak ada bisa kita usulkan lagi di APBD – P,” terangnya. (Ari)